Amerika, reportasenews.com: NBA basket tampaknya tertarik untuk menerapkan kecanggihan teknologi video 360 dan Virtual Reality (VR) dimasa depan.
Tahun ini NBA All-Star Weekend bukan cuma soal tentang ikon Slam Dunk Contest, atau permainan memukau antara pemain terbaik dari Timur dan konferensi Barat.
Acara ini juga merupakan kesempatan bagi NBA untuk menampilkan cara-cara baru dimana teknologi akan memainkan peran dalam masa depan permainan.
Masa depan yang mencakup produk pakaian, eSports dan virtual reality, media yang formatnya immersive akan membantu mencapai khalayak yang lebih luas.
Pekan lalu, NBA mengumumkan telah membuat konten asli pertama untuk headset virtual reality melalui kemitraan dengan perusahaan produksi digital “Digital Domain”.
NBA virtual reality juga tersedia secara eksklusif untuk “Google Daydream”, fitur on-demand episode dari talk show yang disebut House of Legends, di mana mantan pemain NBA mendiskusikan momen dari karir mereka serta berbagai topik lainnya. Ada juga 360 derajat tur video arena tim favorit, dan wawancara pemain serta highlights.
Manfaat untuk menonton cara ini dibanding memakai cara lama di siaran TV tradisional, kedua perusahaan mengatakan, adalah bahwa hal itu memungkinkan fans yang tidak dapat menghadiri arena untuk merasa seperti mereka benar-benar ada ditengah stadium.
Jeff Marsilio, NBA VP distribusi media global, mengatakan bahwa teknologi VR sangat berharga bagi fans yang tidak tinggal di AS atau tidak mampu membeli tiket dibarisan depan.
Mark Rogondino, seorang penyiar olahraga yang sekarang membuat game untuk “game NBA NextVR”, mengatakan bagian penting adalah setiap penonton mempunyai keinginan berbeda; beberapa orang fans mungkin ingin menjaga mata mereka pada bola saja, sedangkan fans yang lain mungkin lebih tertarik pada apa yang terjadi di bangku tim.
Ketika ditanya apakah menonton di VR bisa berakhir mengganggu orang-orang dari permainan, Rogondino mengatakan ia percaya itu lebih seperti mengupas lapisan lain untuk pemirsa.
Ada beberapa kerugian untuk teknologi ini. Untuk satu hal, jangan berharap untuk menonton pertandingan dalam resolusi tinggi dengan headset VR, meskipun itu bisa berubah nanti dimasa depan dimana kamera produksi mengalami kemajuan teknologi (HSG/ Endgadget)