Menu

Mode Gelap

Kesehatan · 28 Apr 2017 16:28 WIB ·

Perut Buncit Bukan karena Makanan Semata


					Perut buncit bukan hanya disebabkan oleh makanan saja. (foto: istimewa) Perbesar

Perut buncit bukan hanya disebabkan oleh makanan saja. (foto: istimewa)

PERUT buncit merupakan kondisi tubuh yang sering ditemukan di tengah-tengah masyarakat. Kondisi ini berhubungan erat dengan penyakit pikun (Alzheimer), diabetes mellitus, hipertensi, kanker payudara, serta penyakit jantung atau penyakit kardiovaskular lainnya.

Makanan tinggi kalori, berlemak serta makanan/minuman manis masih menjadi penyebab perut buncit nomor satu. Namun tahukah Anda ternyata masih ada penyebab lainnya?

Pengaruh lingkungan

Peneliti menyebutkan adanya hubungan antara perut buncit dengan alkohol dan merokok. Alkohol dapat menekan pembakaran lemak. Kalori tinggi dari alkohol disimpan sebagian menjadi lemak pada perut, yang sering disebut sebagai beer belly. Merokok menyebakan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan penumpukan lemak di perut.

Kurang berolahraga

Tidak berolahraga menyebabkan kalori yang masuk dari makanan/minuman disimpan menjadi lemak di dalam tubuh. Orang yang tidak berolahraga selama 1 tahun dapat meningkatkan lemak di perut sebanyak 25-38 persen.

Kurang tidur

Kurang tidur sangat berpengaruh pada kesehatan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan lemak di perut. Studi menunjukkan bahwa sepertiga orang yang tidur di bawah lima jam cenderung mengalami kenaikan berat badan sebanyak 15 kg.

Hormon dan stres

Pada wanita, menopause menjadi salah satu penyebab perut buncit. Karena kondisi ini berakibat pada hormon esterogen yang menurun drastis, sehingga lemak cenderung disimpan di perut daripada di pinggul dan paha.
Hormon stres (kortisol) juga berperan pada perut buncit. Ketika Anda stres, hormon ini akan dihasilkan tubuh secara berlebih. Kondisi ini memicu lemak untuk disimpan di bagian perut daripada disebar di seluruh tubuh.

Bakteria perut

Ratusan bakteri hidup di dalam perut Anda, yang paling banyak terdapat pada usus besar. Kondisi ini normal dan membuat perut sehat. Namun peneliti menemukan bahwa orang yang obesitas memiliki lebih banyak bakteri Firmicutes, yang menyerap kalori lebih banyak dari makanan.

Bentuk tubuh

Bentuk tubuh juga berpengaruh pada terjadinya perut buncit. Tubuh berbentuk apel lebih cenderung memiliki banyak lemak viseral yang disimpan di dalam perut dibanding bentuk tubuh pir.

Keturunan/genetik

Gen adalah salah satu faktor risiko dari obesitas maupun perut buncit. Ini berpengaruh pada kecenderungan lemak untuk disimpan di bagian perut. Gen juga berhubungan terhadap penerima sinyal hormon kortisol dan leptin, yang mengatur kalori masuk dan berat badan.

Sekarang Anda sudah tahu ’kan bahwa perut buncit bukan melulu akibat makanan? Mulai sekarang, terapkanlah pola hidup sehat dan olahraga secara teratur, agar Anda terhindar dari perut buncit dan masalah kesehatan yang menyertainya.(ham/kdc)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Relawan Covid-19 Rela Wakafkan Hidupnya Demi Bantu Sesama

21 April 2025 - 09:04 WIB

CBA : Copot Semua Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Bank DKI !

17 April 2025 - 08:55 WIB

DPR RI akan Bongkar Salinan Putusan Mahkamah Agung Palsu !

15 April 2025 - 08:54 WIB

Penggelapan Jaminan 452 Hektar, Siapa Berbohong ? BI atau Kemenkeu ?

23 Maret 2025 - 13:49 WIB

Kemenkeu, Sri Mulyani dan Gubernur BI, Perry Warjiyo. (foto. Ist)

Mengawali Masa Siaga Ramadhan, PLN UIT JBT Lakukan Audiensi dengan BPN, Perkuat Kolaborasi Pengamanan Aset

13 Maret 2025 - 20:20 WIB

Membedah Kontroversi Putusan Mahkamah Agung No. 1688 dan Pidato Presiden Prabowo

25 Februari 2025 - 07:45 WIB

Trending di Hukum