MEDAN – REPORTASE, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan dengan tegas menolak ikut serta dalam lomba foto dan video yang diadakan oleh Puspen TNI.
Kami para pewarta foto yang tergabung dalam organisasi profesi Pewarta Foto Indonesia-Medan (PFI-Medan) menyatakan sikap menolak berpartisipasi mengikuti lomba foto & video dalam rangka HUT ke-71 TNI 2016, dengan tema Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat dan Profesional.
Pernyataan sikap kami ini sebagai bentuk solidaritas atas tindak kekerasan oknum TNI AU Lanud Soewondo yang menganiaya rekan se-profesi kami (wartawan) saat unjuk rasa warga Sarirejo di Medan.
Kami meminta agar oknum TNI AU yang melakukan tindak kekerasan terhadap wartawan di Medan ditangkap dan diproses hukum sesuai dengan undang – undang yang berlaku di Indonesia .
“Kami mendukung apa yang disepakati oleh kawan-kawan pewarta foto di Medan, bahkan saya mengajak juga seluruh pewarta foto dan video jurnalis di Indonesia untuk tidak berpartisipasi dalan kegiatan pameran foto dan video yang diadakan Puspen TNI,†kata Ketua advokasi PFI Pusat Robinsar.
Menurut Robinsar sebagai pewarta foto majalah Forum Keadilan yang lebih dikenal dengan nama panggilan Opak, TNI harus menindak pelaku penganiaya wartawan dan segera menyeretnya pelakunya ke pengadilan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. (Alif)