Arab Saudi, reportasenews.com – Arab Saudi mengumumkan kenaikan gaji hingga 60 persen bagi pilot Angkatan Udara negara itu, menurut kantor berita negara SPA (Saudi Press Agency). Pengumuman kenaikan gaji ini ditengah berkecamuknya perang di Yaman yang memasuki tahun ketiga.
Kabinet negara Saudi mengumumkan dalam sebuah pernyataan hari Senin bahwa pihaknya telah mengubah UU yang berkaitan dengan perwira militer, yang memungkinkan pilot AU dan operator militer untuk menerima 35 persen kenaikan gaji pada gaji pokok mereka, Reuters melaporkan, mengutip Saudi Press Agency.
Petugas yang bertanggung jawab untuk membawa jet tempur dan operasi sistem senjata akan mendapatkan lebih besar kenaikan gaji, hingga 60 persen.
Kabinet tidak memberikan alasan untuk kenaikan gaji, atau indikasi apa yang membuat kenaikan gaji itu diberlakukan serempak. Diduga langkah itu diambil sebagai kampanye koalisi pasukan pimpinan Saudi di wilayah Yaman yang memasuki tahun ketiga.
Koalisi ini bersekutu dengan Abdul Rabbuh Mansour Hadi, yang melarikan diri ke Arab Saudi ketika Houthi mengambil alih kekuasaan di Yaman. Kelompok pimpinan Hadi menjadi pemerintah yang diakui secara internasional untuk Yaman.
Koalisi pimpinan Saudi bergabung perang saudara di negara itu dalam Maret 2015, meluncurkan serangan udara untuk menghentikan laju pasukan pemberontak Houthi dan mengembalikan Mansour Hadi berkuasa. Pasukan koalisi kemudian melancarkan operasi darat.
Pada bulan Januari, seorang pejabat senior PBB mengatakan diperkirakan bahwa jumlah korban tewas dalam konflik telah melampaui 10.000 orang.
Meskipun pasukan koalisi telah dituduh menimbulkan korban sipil, namun disangkal telah menargetkan warga sipil Yaman tidak bersalah.
Sebaliknya, Arab Saudi menuduh Houthi menggunakan instalasi sipil untuk menyembunyikan senjata dan meluncurkan serangan rudal terhadap Riyadh dengan bantuan dari Iran yang dikenal sebagai musuh Arab Saudi. Teheran juga membantah tuduhan itu. (Hsg/ RN)