Pontianak, reportasenews.com – PLN Kalimantan Barat mendukung penuh pasokan listrik pada tujuh Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu.
Pekan ini, terdapat dua PLBN yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo di pada kunjungannya ke Kalimantan Barat, yakni PLBN Nanga Badau (16/3) dan PLBN Aruk (17/3).
Presiden Joko Widodo berpesan fungsi PLBN harus berkelanjutan setelah diresmikan.
“Sekarang menjadi tugas kita untuk membangkitkan kegiatan ekonomi di wilayah-wilayah daerah perbatasan. Ekspor impornya harus diintegrasikan dengan pos lintas ini,” ucap Presiden Jokowi ketika memberikan sambutan pada Peresmian Kawasan PLBN Terpadu di Aruk, Kabupaten Sambas, Jumat (17/3).
Jokowi menegaskan PLBN tidak hanya berfungsi untuk pengurusan administrasi di wilayah perbatasan, tapi juga harus dapat menjadi titik pertumbuhan ekonomi, terutama untuk ekspor produk lokal dan dalam negeri ke negara tetangga.
Guna menunjang kegiatan perekonomian di PLBN tersebut, PLN Kalimantan Barat telah siap memasok listrik sesuai dengan kebutuhan.
“Hingga saat ini, jaringan listrik di tujuh PLBN yang telah dibangun sudah 100 persen terpasang. Berikut adalah data daya listrik yang terpasang di tujuh PLBN Terpadu (kilovolt Ampere/kVA),” kata Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Djoko R. Abumanan.
Dirindukan, Aruk, Kabupaten Sambas, Kalbar sebesar 345 kVA, Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar 865 kVA, Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar: 1.100 kVA, Motaain, Kabupaten Belu, NTT: 555 kVA, Motamasin, Kabupaten Malaka, NTT: 555 kVA, Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT: 240 kVA, Skouw, Kota Jayapura: 1.110 kVA.
“Untuk PLBN Aruk sudah masuk dalam Sistem Grid Khatulistiwa (Kalimantan Barat) yang dapat dipastikan bahwa daya terpasang mampu memenuhi kebutuhan listrik di PLBN,” jelasnya.
Sedangkan untuk PLBN Entikong dan Nanga Badau masih masuk dalam sistem isolated, namun progres perluasan jaringan listrik untuk PLBN secara pembangunan fisik sudah mencapai 100 persen yang terdiri dari perluasan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM – Entikong: 0,425 kms; Nanga Badau: 1,588 kms), Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM – Entikong: 0,025 kms; Nanga Badau: 0,296 kms) dan pemasangan kubikel.
“Cara PLN mendukung keberadaan PLBN adalah dengan memasok listrik sesuai dengan kebutuhan di sana. Dengan pengembangan listrik, maka masyarakat di perbatasan dapat menikmati listrik dan perekonomian daerah juga akan meningkat,” ujarnya.
Saat ini, total daya mampu pembangkit di Kalimantan Barat mencapai 549 MW dengan beban puncak 518 MW. Dengan demikian, kebutuhan listrik di tiga wilayah tersebut dapat tercukupi.
Dukungan dan kesiapan PLN untuk memasok listrik di PLBN ini sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan Tujuh PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana di Kawasan Perbatasan bahwa percepatan pembangunan ditandai pula dengan penyediaan sarana dan prasarana/infrastruktur ketenagalistrikan.(ds)