Australia, reportasenews.com: Perdana Mentri Israel Benjamin Netanyahu terpaksa harus memutar pesawatnya menjauh dari langit Indonesia akibat larangan terbang bagi pesawat Israel diwilayah teritorial NKRI. PM Israel dalam lawatan kerja dari Singapura ke Australia.
Secara normal, jarak Singapura ke Australia dapat ditempuh hanya sekitar 8 jam saja. Akibat larangan memasuki wilayah udara Indonesia, rombongan dia harus terbang memutar menjadi 11 jam lama perjalanan.
Benjamin Netanyahu tiba di Sydney sekitar 06:30 waktu setempat pada hari Rabu untuk kunjungan empat hari, ini pertama kalinya seorang perdana menteri Israel mengunjungi Australia.
Indonesia adalah rumah bagi populasi Muslim terbesar didunia, total populasi sekitar 240 juta dan Indonesia adalah negara yang kukuh mendukung perjuangan Palestina.
Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, tetapi juga tidak ada sanksi perjalanan dan perdagangan. Kebijakan bebas visa diperpanjang ke Israel dan 83 negara lainnya pada bulan Desember 2015 dalam upaya untuk meningkatkan pariwisata.
Pada bulan Maret tahun lalu Netanyahu menyerukan hubungan diplomatik secara resmi dibuka dengan Indonesia karena “banyak kesempatan untuk kerjasama bilateral”, terutama dalam teknologi.
Menurut media Times of laporan Israel, ia mengatakan alasan bagi kedua negara tidak memiliki hubungan yang “tidak lagi relevan” dan bahwa mereka bersekutu melawan terorisme.
Dia mengatakan kepada delegasi wartawan Indonesia, yang waktu itu bertatap muka dengannya sebagai tamu dari kementerian luar negeri Israel: “Saya punya beberapa teman Facebook yang Indonesia.”
Namun pemerintah Indonesia mengatakan dalam tanggapan bahwa hubungan dengan Israel hanya akan dinormalisasi jika Palestina merdeka.(HSG/ Guardian)