PROBOLINGGO, REPORTASE – Polisi tidak hanya menangani kasus pembunuhan dan penipuan yang melibatkan padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Kali ini Polda Jawa Timur tengah melakukan penyelidikan terhadap tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan pemalsuan oleh Taat Pribadi.
Hal itu disampaikan Wadir Reskrimum Polda Jatim AKBP Yoyon Tony Surya Putra, usai menggeledah 24 titik aset milik Taat Pribadi, di Kabupaten dan Kota Probolinggo.
Kepada ReportaseNews, AKBP Yoyon menjelaskan, semua harta kekayaan milik Taat Pribadi, juga diduga hasil pidana TPPU. Karena itu, polisi akan memeriksa semua harta kekayaannya, termasuk 8 mobil mewah dan1 mobil mewah milik Laila, istri kekduanya yang telah disita polisi. Penyelidikan asaet terus berlangsung baik yang berada di Kabupaten Probolinggo Kota ataupun di daerah lain.
Selain memeriksa harta kekayaan Taat Pribadi, kedepan, polisi juga akan memeriksa harta kekayaan semua pengikut yang menerima aliran dana padepokan. Mulai pengikut yang bergelar Sultan Agung, Sultan, Koordinator, hingga Sub Koordinator. Sedangkan para pengikut yang menyetor dana mahar, mereka hanyalah menjadi korban penipuan padepokan.
“Dana Taat Pribadi mengalir terhadap para Sultan Agung dan para Sultan serta Koordinator dan Sub Koordinator, maka dari itu kami secara intensif  akan memeriksa atas kasus ini,†tukas Yoyon.
Selain menyelidiki dugaan tindak pidana pencucian uang, Polda Jatim dan Polres Probolinggo juga mengendus tindak pidana pemalsuan uang.
Seperti diketahui, Polisi mendapati beberapa lembaran uang rupiah dan mata uang asing, yang saat ini masih diselidiki keasliannya. Sampai saat ini polisi belum memberikan keterangan, apakah uang tersebut asli atau palsu. (DK)
