Jakarta, reportasenews.com-Gesekan horizontal antar masyarakat, sudah meresahkan pemerintah. Presiden Joko Widodo meminta masyarakat Indonesia menghentikan gesekan yang terjadi belakangan ini.
Jokowi meminta agar tidak ada lagi saling ejek, bahkan hujat antarmasyarakat.
“Kalau pun dalam beberapa hari terakhir ini ada gesekan antarkelompok di masyarakat, mulai saat ini saya minta gesekan tersebut untuk dihentikan,” kata Jokowi kepada pers di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/5) sore, usai pertemuan tertutup dengan para tokoh lintas agama.
“Jangan saling hujat karena kita adalah saudara. Jangan saling menjelekkan karena kita ini adalah saudara. Jangan saling fitnah karena kita ini adalah saudara. “Jangan saling menolak karena kita ini adalah saudara. Jangan kita saling mendemo habis energi kita untuk hal yang tidak produktif itu. Kita adalah saudara-saudara sebangsa dan setanah air,” kata Presiden lagi.
Jokowi menegaskan, kebebasan berpendapat, berserikat dan berkumpul memang dijamin konstitusi.
Namun, kebebasan tersebut harus sesuai koridor hukum, Pancasila dan UUD 1945.
“Dan harus berada dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Kepala Negara.
Hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin, Ketua Persekutuan Gereja Indonesia Henriette T. Hutabarat, perwakilan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Pengurus Pusat Muhammadiyah.
Hadir pula Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Uskup Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia Hartati Murdaya, Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia Uung Sendana L. Linggaraja.
Presiden didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (kom/tat)