SLEMAN, reportasenews. com -Sebanyak 144 SMK di seluruh Indonesia yang telah bekerjasama dengan perusahaan ritel, melalui program pendidikan ritel berkesempatan berdialog dengan Presiden Republik Indonesia, Jokowi, melalui video conference, pada Sabtu (4/2) di SMKN 1 Tempel Sleman Yogyakarta.
Pada waktu yang sama, presiden juga meninjau Laboratorium Ritel yang dihibahkan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart Alfamidi) untuk dikelola pihak sekolah sebagai praktek pada siswa pada program tersebut.
Sebagai perusahaan ritel yang hadir di tengah masyarakat, PT Sumber Alfaria
Trijaya Tbk (Alfamart ) menjalankan program tanggung jawab sosial
berkelanjutan, salah satunya melalui program pendidikan ritel bagi siswa
SMK, Alfamart Class.
“Program yang telah berjalan sejak 2011 ini, diharapkan dapat menciptakan lulusan SMK yang memiliki daya saing tinggi, terampil, dan siap bekerja di lingkungan perusahaan. Khususnya di industri ritel, dengan berbagai kompetensi yang telah dimiliki,” ujar Solihin, Corporate Affair Director
Alfamart.
Melalui program tersebut, Alfamart bekerja sama dengan SMK yang memiliki jurusan bisnis atau manajemen pemasaran.
Perusahaan melakukan sinkronisasi
kurikulum pendidikan ritel, memberikan pelatihan kepada tenaga pengajar dan siswa.
Selain itu, perusahaan juga menghibahkan Laboratorium Ritel sebagai media praktik belajar siswa di sekolah.
Solihin menambahkan, Alfamart Class hingga Desember 2016 telah
diimplementasikan di 144 SMK di 67 wilayah di Indonesia dan merupakan
salah satu upaya perusahaan dalam menciptakan keselarasan program
pendidikan dengan kebutuhan industri ritel melalui transfer knowledge dan praktik pembelajaran yang komprehensif.
“Kebutuhan tenaga kerja di industri ritel terbilang besar. Setiap tahunnya,
tim operasional Alfamart banyak menerima lulusan dari jenjang pendidikan SMA/SMK,” papar Solihin.
Menurut Solihin, lulusan SMK yang mengikuti program Alfamart Class dapat langsung bekerja di Alfamart. Selain itu, berbekal pengetahuan dan
pengalaman yang diperoleh, lulusan Alfamart Class juga bisa membuka usaha ritel secara mandiri.
Kepala SMKN 1 Tempel, Sleman, Nunung Sulastri, M.M, menyambut baik kerjasama program ini.
Menurutnya, sinkronisasi kurikulum pendidikan di jenjang SMK dengan ompetensi yang dibutuhkan industri sangat diperlukan.
Para siswa program ini dibekali dengan berbagai kompetensi seperti
pengetahuan produk, transaksi dan administrasi penjualan, persediaan
produk, prosedur kerja, kerja sama tim, hingga pelayanan pelanggan. (EH)