Menu

Mode Gelap

Nasional · 3 Jun 2017 21:35 WIB ·

Presiden Jokowi: Saat PKI Dibubarkan Umur Saya Baru 3 Tahun


					Presiden Jokowi  berbicara pada acara Kajian Ramadan 1438 Hijriyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Hall Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Sabtu (3/6) siang, Perbesar

Presiden Jokowi berbicara pada acara Kajian Ramadan 1438 Hijriyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Hall Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Sabtu (3/6) siang,

Jakarta, reportasenews.com- Dalam kesempatan berbicara pada acara Kajian Ramadan 1438 Hijriyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Hall Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur, Sabtu (3/6) siang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyinggung masalah dugaan kebangkitan komunisme.

Presiden mempertanyakan isu-isu bahwa PKI bangkit dan juga komunis bangkit.

“Di mana? Karena jelas, sudah jelas di konstitusi kita jelas, ada TAP MPR-nya jelas bahwa PKI, bahwa komunisme itu dilarang di negara kita Indonesia,” tegasnya.

Kalau ada, Presiden minta ditunjukkan. “Tunjukkan kepada saya. Saya akan gebuk detik itu juga. Payung hukumnya jelas kok, sudah dilarang kok,” ucapnya.

Presiden Jokowi juga menolak tudingan seolah-olah dirinya melindungi oknum PKI, dan mengaitkan dirinya dengan PKI.

“Pada saat PKI dibubarkan umur saya baru 3 (tiga) tahun. Karena enggak logis, ditarik orang tua saya,” ungkap Presiden.

Ia menjelaskan, sekarang gampang mengeceknya. PP Muhammadiyah juga punya, di Solo ada. “Dicek saja orang tua kita, Bapak/Ibu kita tinggal di mana, tinggal di kampung mana, tinggal di desa mana. Kakek-nenek juga bisa dicek di desa mana, di kampung mana. Sangat mudah sekali dalam era keterbukaan seperti ini,” tuturnya.

Presiden Jokowi mengaku, sebetulnya dirinya juga malas menanggapi, namun sekarang saat ada kesempatan dirinya menyampaikan hal tersebut.

“Karena ini kan forum besar. Sangat mudah sekali. Jadi kalau masih ada orang yang entah bermain kata-kata, entah menduga-duga, ngeceknya sangat mudah sekali,” kata Presiden.

Terkait berita-berita di media sosial, Kepala Negara mengingatkan, semua orang bisa membuat berita. “Sekarang ini kan berita yang tidak terverifikasi gampang sekali dibuat,” pungkasnya.

Tampak hadir dalam acara tersebut Mendikbud Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Gubernur Jatim Soekarwo, dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Dien Syamsudin. (tat/setkab)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Presiden Prabowo Naikan Gaji Hakim Hingga 280 Persen

12 Juni 2025 - 17:05 WIB

Pemohon Uji Materi Perpu 49 PUPN di MK : Mencari Kebenaran demi Keadilan dan Kebaikan Bersama

11 Juni 2025 - 14:39 WIB

Beredar Kabar Kejagung akan Panggil Direktur Utama KAI Logistik

10 Juni 2025 - 11:25 WIB

Manajemen Media Massa dan Fenomena Program Viral “Meet Nite Live”

8 Juni 2025 - 19:24 WIB

Hardjuno : Temuan Kekeliruan Penyaluran Dana BLBI Harus Diungkap Secara Transparan

8 Juni 2025 - 11:39 WIB

Liburan Idul Adha 2025, Polres Probolinggo Siaga Pengamanan di Gunung Bromo

7 Juni 2025 - 20:46 WIB

Trending di Daerah