Amerika, reportasenews.com: Partai Republik mengeluarkan pernyataan tidak setuju akhir pekan ini atas hujatan Presiden Donald Trump bahwa media adalah “musuh” dari rakyat Amerika.
Trump telah berulang kali menyerang apa yang ia sebut “Media Fake News,” dan pada hari Jumat ia mengecam di Twitter, mengatakan media besar seperti New York Times, NBC News, ABC, CBS dan CNN adalah “musuh Rakyat Amerika!”
Menyusul hujatan pedas itu, anggota kabinetnya dan partainya langsung sibuk mengelak, dan membela perlunya mempertahankan iklim adanya pers bebas.
Menteri Pertahanan Jim Mattis mengatakan pada hari Minggu bahwa ia tidak punya masalah dengan pers.
“Saya pernah beberapa kali dalam posisi agak kontroversial dengan pers. Tapi tidak, pers, sejauh yang saya pahami mereka adalah juga merupakan konstituen yang kita kelola,” Mattis mengatakan ketika ditanya tentang kritik Trump selama perjalanan ke Timur Tengah. “Dan saya tidak punya masalah dengan pers, diri saya sendiri.”
Senator Arizona, John McCain membuat sikap menentang keras pernyataan Trump selama wawancara dengan NBC “Meet the Press”.
“Itulah cara diktator memulai pemerintahan,” katanya tweet Trump tentang media. Kemudian, McCain mengatakan pers bebas adalah “penting”. Diktator dimulai dengan membungkam pers bebas.
Senator Carolina Selatan , Lindsey Graham senada dengan McCain dalam wawancara dengan CBS TV, meskipun ia dahulu pernah sebal dengan pers karena “bertindak seperti partai oposisi”, dirinya mendesak wartawan untuk meningkatkan tekanan mereka.
“Tulang punggung demokrasi adalah pers yang bebas dan peradilan yang independen, dan mereka layak diperjuangkan sampai mati,” kata Graham. “Intinya adalah Amerika tidak menjadi negara diktator.” (HSG/ Fortune)
The FAKE NEWS media (failing @nytimes, @NBCNews, @ABC, @CBS, @CNN) is not my enemy, it is the enemy of the American People!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) February 17, 2017