Menu

Mode Gelap

Daerah · 9 Nov 2017 18:45 WIB ·

Probolinggo Bakal Jadi Centra Produksi Kopi Arabika Cobra


					Rupa kopi arabika cobra dalam bentuk kemasan dan biji kopi asli yang dimiliki Desa Watupanjang, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.(foto: dic)
 
Perbesar

Rupa kopi arabika cobra dalam bentuk kemasan dan biji kopi asli yang dimiliki Desa Watupanjang, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.(foto: dic)

Probolinggo, reportasenews.com – Selangkah lagi di Desa Watupanjang, Kecamatan Krucil, Kabupten Probolinggo Jawa Timur,  bakal menjadi salah satu penghasil kopi organik jenis Arabika Cobra, yang kini semakin digemari penggemar kopi dan tentu pabrikan kopi.

Namun sementara, jenis kopi ini masih sangat minim tingkat pengembangannya, khususnya di daerah sesama penghasil kopi seperti Kabupaten Jember, Lumajang dan Pasuruan yang saat ini sebatas menghasilkan kopi jenis Robusta saja.

Beberapa waktu lalu, Desa Watupanjang yang menjadi lokasi pengembangan kopi Arabika Kobra ini sedang di Inspeksi oleh PT Biocert Indonesia, sebuah Lembaga Sertifikasi Organik yang berlokasi di Kota Bogor, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Kementrian Pertanian.

“Selama sepekan kami akan mengaudit 12 orang petani pemilik perkebunan warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Rezeki 17 ini, kelengkapan dokumen akan diperiksa dan menguji sejauh mana mereka telah memenuhi aturan dan regulasi tata kelola lahan perkebunan organik baik teknis maupun non teknis,” jelas Akbar Fauzi, dari Kementerian Pertanian, saat melakukan inspeksi di Kecamatan Krucil, beberapa hari yang lalu.

Akbar mengungkapkan, berdasarkan pengamatanya  dari Kemeterian Pertanian, tidak menemukan adanya indikasi penggunaan pupuk kimia/pestisida sama sekali, disimpulkan sementara bahwa petani telah bisa menerapkan apa yang dimaksud standar organik.

“Menurut saya kopi disini bisa diajukan untuk proses berikutnya ke arah sertifikasi, dan secara potensi, kelompok disini mempunyai potensi besar untuk menghasilkan kopi organik,” jelas pria lajang asal Bogor ini.

Akbar, berharap selama lima hari kedepan tidak ditemukan sedikitpun indikasi – indikasi pelanggaran, dan segala kelengkapan dari segi praktek di lapangan dan administrasi sudah sesuai standar dan sudah diselesaikan dengan baik.

“dari hasil penilaian nantinya akan bisa diputuskan apakah kelompok ini bisa lanjut ke proses berikutnya atau masih harus melengkapi kekurangan yang ditemukan dalam proses sertifikasi,”paparnya

Munali, petugas penyuluh dari Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Kabupaten Probolinggo menuturkan, kelompok ini telah layak dan siap menyandang kelompok petani organik.

“berdasarkan pengawasan kami pun tidak pernah temui sampah plastik atau bekas pemakaian pestisida atau pupuk kimia, hanya pernah kita temukan sampah plastik makanan ringan atau puntung rokok,” ujarnya.

Temuan ini kemudian segera ditindak lanjuti dan menjadi pembahasan bersama agar tidak terjadi lagi mengingat penilaian atau Inspeksi untuk mendapatkan sertifikat kopi organik ini sangat ketat dan dilakukan secara terus menerus secara berkala.

“Alhamdulillah dari Inspeksi internal terakhir kami, sudah tidak ditemukan lagi sampah plastik ini, insyaallah kelompok Rezeki 17 lolos dalam Inspeksi ini,”pungkasnya.(dic)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Komitmen Polri, Pemda NTT dan Undana, Cegah TPPO dan Kekerasan pada Kelompok Rentan

21 Mei 2025 - 14:56 WIB

Polda Jambi Tetapkan Pendi Cs Jadi Tersangka

16 Mei 2025 - 09:45 WIB

Antisipasi Ancaman Siber yang Kian Komplek Moratelindo dan TKMT Dorong Keamanan Jaringan Bisnis

9 Mei 2025 - 19:37 WIB

Dalam Penetapan Hutang, Hakim MK Minta PUPN Tunjukan Dasar Dokumen Rekening Koran

8 Mei 2025 - 10:53 WIB

Rumah Tajwid, Menyatukan Ilmu dan Amal di Tanah Eropa

6 Mei 2025 - 18:33 WIB

Santuni Anak Yatim, LMK Cakung Juga Akan Adakan Jobfair dan Bina Anak Nakal di Jaktim

3 Mei 2025 - 19:51 WIB

Trending di Daerah