Probolinggo, reportasenews.com – Sebanyak 32 kambing ternak di Dusun Krajan, Desa Sumberkerang, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo Jawa Tumur, mati mendadak dan tidak lazim. Kejadian ini membuat warga srtempat resah.
Puluhan kambing milik Hasan (47) ini, rata-rata mengalami luka pada mata dan duburnya. Sementara, sejak sepekan terakhir ini, warga telah diresahkan dengan seekor anjing hitam, yang diduga anjing jadi-jadian untuk pesugihan. Warga menduga kambing tersebut dilukai anjing itu hingga menyebabkan kematian, Sabtu (26/8).
Informasi yang dihimpun di lokasi, pada hari sebelumnya beberapa kambing ternak milik warga lainnya di Desa setempat, juga sempat mati mendadak dan mengalami luka yang sama.
“Tiga hari lalu ada 2-20 kambing juga mati tak lazim. Sekarang milik Hasan, mati 32 ekor. Kambing ini diketemukan mati di kandangnya pada pagi sekitar pukul 05.00 WIB tadi. Warga di sini menduga penyebabnya karena ada anjing jadi-jadian, yang telah meresahkan warga,” tutur Hasim, warga setempat.
Sementara dikatakan Hasan (47) pemilik ternak kambing tersebut, 70 persen kambing miliknya yang mati rata-rata luka pada mata dan duburnya.
Ia menduga kematian kambingnya serentak mati mendadak karena anjing jadi-jadian yang belakangan ini menghantui di Desanya dan telah meresahkan warga setempat.
“Matinya tidak lazim, kambing saya mati dengan luka di mata dan duburnya, seperti luka gigitan dan dihisap darahnya. Kami menduga ini ulah anjing hitam jadi-jadian yang dibuat untuk pesugihan. Banyak makan korban hewan ternak di sini,” terang Hasan, saat ditemui di rumahnya.
Kapolsek Gending AKP Sunaryo, membenarkan kalau ada kematian puluhan kambing dan memang terdapat tanda-tanda bekas luka, seperti gigitan. Kapolsek mengaku, sepertinya kambing-kambing itu memang di makan oleh hewan juga. Namun, belum jelas hewan apa yang telah memakan kambing tersebut.
“Kalau menurut warga di sini ada anjing jadi-jadian. Kambing ini diduga dimakan anjing itu. Namun, setelah kami lakukan pengecekan, memang benar ada luka dan mata dan di duburnya. Seperti gigitan hewan buas, belum tahu itu dimakan anjing atau bukan, kita masih menunggu hasil penyelidikan selanjutnya,” terang Sunaryo.(dic)
