Blitar, reportasenews.com – Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1939, puluhan Ogoh-ogoh atau replika raksasa berwatak jahat, telah memenuhi jalan raya depan Taman Wlingi, Kabupaten Blitar, Senin (27/03) pagi. Ratusan ogoh-ogoh ini, telah disiapkan oleh umat Hindu dari berbagai desa di Kabupaten Blitar.
Ogoh-ogoh berbagai ukuran dan bentuk ini, akan mengikuti rangkaian upacara Tawur Agung Kesanga serta diarak sepanjang sekitar empat kilo meter. Replika raksasa berwatak jahat ini, nantinya akan dimusnahkan dengan cara dibakar, seiring dengan dimulainya Catur Brata Penyepian, petang hari nanti.
Maknanya, adalah menghilangkan watak atau sifat jahat manusia, dengan hancurnya ogoh-ogoh atau simbol sang Buta Kala atau raksasa simbol kejelekan sifat manusia.
Ketua Parisada Wlingi, Yuliana yang dikonfirmasi menjelaskan, sekitar 56 ogoh-ogoh ini, nantinya akan dilombakan juga. Panitia akan menentukan ogoh-ogoh terbaik dan mendapat hadiah pembinaan dari pemerintah daerah setempat.
“Jadi ada dua momen, bisa untuk wisata ritual bagi pemerintah daerah, tapi untuk Hindu adalah momentum ritual rangjaian tawur kesanga sambut Nyepi,” terang Yuliana kepada reportasenews.com di Taman Wlingi.
Lebih jauh, Darma Duta Nusantara ini juga menambahkan, jika umat Hindu harusnya memusnahkan sifat jahat, angkara murka, serta sifat buruk lainnya agar kembali suci.
“Artinya, jinakkanlah sifat buruk, dan kembali ke jati diri sebagai manusia atau dalam bahasa Jawa, butomu keluarkan,” pungkasnya.(yos)