Situbondo,reportasenews.com – Aksi menentang kebijakan sepihak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, terus dilakukan oleh sejumlah elemen masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.
Puluhan ribu santri Ponpes Sukorejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, menggelar aksi damai untuk mendesak Pemerintah AS segera mencabut kebijakan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Puluhan ribu santri Ponpes Sukorejo menggelar aksi damai di halaman Ponpes yang diasuh oleh KHR Azaim Ibrahimy.
Tidak hanya para santri putra yang melakukan aksi penolakan terhadap kebijakan presiden Donald Trump, namun para santri putri juga melakukan aksi damai menolak kebijakan presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota negara ziones Israel tersebut.
Dengan membentangkan puluhan poster hujatan kepada presiden AS Donald Trump, para ustadz, pengurus dan perwakilan santri Ponpes Sukorejo, Situbondo, mereka secara bergantian melakukan orasi, Donald Trump seperti Donald Bebek.
”Allahu Akbar, ayo dukung Palestina, kita tolak kebijakan Donald Trump, bangsa Indonesia mempunyai hutang kepada negara Palestina, karena pada saat Indonesia merdeka, yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia merdeka adalah negara Palestina,’ teriak salah seorang perwakilan santri, saat melakukan orasi, Minggu (17/12).
Dalam aksi damai penolakan terhadap kebijakan Donald Trump, pengasuh Ponpes Sukorejo KHR Azaim Ibrahimy, membacakan pernyataan sikap Ponpes Sukorejo terhadap keputusan sepihak presiden AS Donald Trump.
Ada dua pernyataan sikap yang dibacakan langsung pengasuh Ponpes Sukorejo.
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, menolak keras keputusan sepihak Donald Trump, Presiden Amerika yang mengakui Yerussalam sebagai ibukota Israel. Karena bertentangan dengan konvensi dan hukum internasional serta merusak kemerdekaan Bangsa Palestina.
Pondok Sukorejo mendukung pemerintah Indonesia yang berjuang keras dan melakukan upaya-upaya strategis untuk membantu perdamaian di Palestina dan membantu perjuangan rakyat Palestina. Dan Sukorejo menyerukan kepada para santri, alumni, dan simpatisan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, serta kaum muslimin untuk memanjatkan doa dan qunut nazilah bagi perjuangan rakyat Palestina.
“Pernyataan sikap Ponpes Sukorejo itu dilakukan, karena negara zinoes Israel tidak tertera dalam peta dunia. Oleh karena, kami menolak dengan tegas pernyataan sepihak presiden AS Donald Trump,”kata KHR Azaim Ibrahimy, Minggu (17/12).
Sementara itu, ustadz Mahmudi Bajuri, salah seorang koordinator aksi damai di Ponpes Sukorejo mengatakan, jika aksi dama bela negara Palestina dan Save Masjidil Aqso ini akan dilakukan hingga Januari Tahun 2018 mendatang.
”Kami akan melakukan aksi bela Palestina hingga Januari 2018 mendatang. Ini dilakukan sebagai bentuk pembelaan terhadap Negara Palestina. Selain itu, pernyataan sikap yang dibacakan langsung oleh pengasuh itu akan disampaikan kepada pemerintah dan penentu kebijakan di Indonesia, agar pemerintah Indonesia terus memperjuangkan hingga PBB mengakui kemerdekaan negara Palestina,”
Selain melakukan aksi damai yang dikemas “Aksi dan Doa Bela Masjid Al-Aqsha Palestina” dan pernyataan sikap yang dibacakan langsung KHR Azaim Ibrahimy, puluhan ribuan santri juga melakukan tahlil dan doa bersama kemenangan Islam, dan doa untuk perjuangan rakyat Palestina yang dipimpin oleh KH. Afifuddin Muhajir.(fat)