Menu

Mode Gelap

Daerah · 22 Feb 2017 12:08 WIB ·

Putri Papua Bicara: Stop Bicara Taputar Sudah Soal Freeport


					Nanda Arne, putri Papua yang nasibnya terhimpit oleh perbedaan kontrak pemerintah dan PT Freeport Indonesia. Perbesar

Nanda Arne, putri Papua yang nasibnya terhimpit oleh perbedaan kontrak pemerintah dan PT Freeport Indonesia.

Oleh: Nanda Arne

Pemerintah punya sikap terhadap PT Feeport Indonesia ini bagaikan benci tapi rindu, orang papua biasa bilang stop bicara taputar sudah / stop omong kosong kah?  Bisa padam di limit saja kah sebenarnya apa yang pemerintah mau?

Ini adalah bahasa kiasan dikalangan masyarakat papua.

Hari ini Integritas lapangan merah putih smakin bergejolak, sang pemangku kepentingan yang menjadi wakil rakyat harus menodai rakyatnya sendiri dengan cara-cara yang sangat tidak adil atas setiap kebijakan yang dibuat. Masing-masing menjalankan fungsinya untuk kepentingan diri sendiri yang selalu mengatas namakan rakyat.

Sengketa antara PT Freeport Indonesia dan Pemerintah sebenarnya  bisa selesai jika  pemerintah mau rendah hati untuk merevisi UU  dan menjauhkan unsur serakah  apalagi mengkaitkan bisnis dengan politik bahkan melebar luas sampai ke agama yang akhirnya membuat rakyatnya sendiri yang menderita.

Sampai saat ini  harus sedih karena  menyaksikan langsung banyak karyawan,  privasi dan kontraktor banyak yang di PHK dan dirumahkan akibat dari keputusan sepihak dari pemerintah.

Perekonomian di Papua, khususnya di Timika, akan memburuk dan pastinya tingkat kriminal dan keamanan di Papua akan sangat terganggu.

Sampai saat ini, Jauh di dalam hati sebagai anak bangsa masih tetap mempercayai bahwa  pemerintah sanggup membuat keputusan yang bijak untuk kedua belah pihak tanpa  ditunggangi oleh kepentingan lain dan menguntungkan rakyat.

Mari pemerintah pusat  khususnya Pak Jonan dan Pak Luhut datanglah langsung ke Tembagapura,  satu kota kecil yang memberikan kehidupan bagi banyak orang. Lihatlah situasi yang sedang terjadi, lihatlah keberadaan Freeport dari sudut pandang yang lain. Lihatlah masyarakat 7 suku yang mendapatkan manfaat langsung dari  perusahaan ini. Lihatlah dampak – dampak sosial yang akan terjadi.

Tetapi apapun itu, faktanya perusahaaan  ini telah hadir menjadi berkat untuk ribuan orang dari segala suku bangsa, menjadi tumpuan bagi banyak orang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik . Pastinyan Tuhan akan tetap berkati  perusahaan ini, untuk bertahan melewati  masa – masa kritis yang sedang terjadi. Pada akhirnya  kehendak yang terbaik dari Sang Pencipta saja yang terjadi untuk perusahaan ini, karena manusia boleh berencana tetapi keputusan tetap di Tangan Tuhan.

 

* Bekerja di Departement General affair section Quality of Life PT Freeport Indonesia

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Residivis Pencurian diringkus Tim Alap-alap Unit Reskrim Polsek Pontianak Kota

8 Februari 2025 - 11:34 WIB

Polri Kembali Tangkap Pelaku Baru Video Deepfake yang Catut Nama Pejabat Negara

8 Februari 2025 - 11:30 WIB

Sufmi Dasco : Tidak Ada Pemotongan Gaji ke-13 ASN oleh Pemerintah

7 Februari 2025 - 20:55 WIB

Tol Kapuas 2 Kubu Raya Lumpuh berjam-jam Akibat Kendaraan Tak Layak dan Pengemudi Ceroboh Jadi Penyebabnya

7 Februari 2025 - 20:14 WIB

Polresta Pontianak Intensifkan Patroli Cegah Aksi Kejahatan Jalanan dan Tawuran Remaja

7 Februari 2025 - 20:09 WIB

Budi Harjo Siap Hadapi Gugatan Pendi Terkait Klaim Tanah Gudang Ekspedisi di Jalan Lingkar Selatan Jambi

7 Februari 2025 - 17:22 WIB

Trending di Daerah