PASURUAN, REPORTASE – Pembangunan jalur tol Pasuruan – Probolinggo (Paspro) Jawa Timur, dipastikan akan mulai dikerjakan awal tahun 2017 mendatang.
Saat ini proses pembebasan lahan dan pembayaran ganti rugi sudah mencapai 70 persen. Sementara sisanya 30 persen akan diselesaikan pada Desember mendatang. Sesuai dengan target, sebelum akhir tahun pembebasan lahan dan pembayaran ganti rugi kepada warga pemilik lahan sudah 100 persen.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tol Pasuruan – Probolinggo Kementrian PU – PERA Agus Minarno menyampaikan bahwa, pihaknya berupaya melakukan negoisasi dengan warga yang menolak lahannya dibebaskan untuk pembangunan tol ini.
“Di Probolinggo saya lakukan sosialisasi ini. Semoga Desember semua warga mau melepaskan tanahnya untuk pembangunan tol ini, “ucapnya disela proses pembayaran ganti rugi pembebasan lahan tol di Desa Ranuklindungan , Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Selasa (29/11).
Menurutnya, sekitar 30 persen itu warga menolak dengan harga ganti rugi yang diberikannya. Namun pada akhirnya, mereka pun bersikukuh dan akan berjuang sampai Mahkamah Agung (MA).
“Kami fasilitisi kok apa kemauan mereka. Jika mereka ingin menempuh jalur hukum, kami juga siap. Tapi, kami tetap berupaya agar ini bisa selesai tanpa jalur hukum agar proyek pembangunan tol ini bisa cepat terlaksana, “tandasnya.
Untuk kepentingan warga, pihaknya sudah memberikan harga yang lumayan tinggi dan disesuaikan dengan harga tanah di lapangan. Pihaknya telah memberikan patokan harga per meternya terendah mulai dari Rp 260.000 dan paling mahal dengan harga Rp 580.000.
“Tentu saja semua itu tergantung orangnya. Yang jelas, kami memberikan harga maksimal itu, “papar Agus.
Ia menambahkan, untuk proses pembebasan lahan pembangunan tol Paspro ini diklaim paling cepat. Diakuinya hal ini mengacu pada aturan Perpres No 2 Tahun 2012Â dan Inpres No 1 Tahun 2016 tentang percepatan proyek-proyek strategis termasuk pembangunan jalan tol.
“Biasanya pembebasan lahan ini membutuhkan waktu yang lama, kami belum setahun ini sudah mencapai 70 persen yang sudah bisa dibebaskan, “terangnya.
Tol Paspro ini rencananya akan dibangun sepanjang 31,30 Km, yang terbagi 3 sesi. Untuk sesi satu, mulai dari Grati – Nguling sepanjang 8 km. Sesi dua, perbatasan Nguling, Kabupaten Pasuruan – Sumberasih, Probolinggo sepanjang 6 Km, dan Sumberasih – Leces sepanjang 17,30 km.
Untuk lahannya dibutuhkan sekitar 271 hektar dan atau mencapai sekitar 3.000 bidang. Rencananya, ada tiga simpang susun yakni Tongas, simpang susun Probolinggo Barat, Simpang Susun Leces. (abd)