Bomber vs Goalkeeper!
Laga ini diprediksi akan menyajikan aksi-aksi hebat di setiap lini, di setiap jengkal lapangan, termasuk di depan gawang masing-masing tim. Dipastikan penjaga gawang kedua tim akan sangat sibuk sepanjang dua kali 45 menit.
Di bawah mistar Arsenal kiper utama Peter Chech memerlukan cover yang lebih banyak dari rekan-rekannya di barisan belakang. Kapten tim, Laurent Koscielny, harus menggalang pertahanan yang rapat dan solid bersama Skodran Mustafi dan kedua full back Nacho Monreal dan Bellerin. Sekali mereka lengah maka teror terhadap gawang Peter Chech bisa datang arah mana saja! Bahaya bisa mengintai dari kedua sayap, dari Jesse Lingaard dan Juan Mata, mungkin pula berupa tusukan dan terobosan Wayne Rooney, Anthony Martial bahkan Paul Pogba dari second line!
Sebaliknya, barisan meriam Arsenal siap pula meledak di gawang David de Gea. Penjaga gawang utama Man U ini mesti terus mewaspadai ancaman dari striker Arsenal Alexis Sanchez yang sedang on fire. Alexis Sanchez, top scorer Arsenal bersama Theo Walcott dan Mesut Oezil, baru saja mencetak dua gol bagi timnas Chile. Kombinasi serangan Gunners lewat Sanchez, Oezil, Walcott dan Cazorla tak mustahil akan menghadirkan nightmare bagi David de Gea.
Koordinasi yang rapi di barisan pertahanan Manchester United kini semakin dituntut guna mengamankan gawang David de Gea. Hanya saja dengan absennya Eric Bailly, palang pintu yang didera cedera serius, harapan sekarang tertumpu pada Phil Jones yang sudah pulih dari cedera panjang dan bermain apik pada pertandingan melawan Swansea. Jones kemungkinan akan didampingi oleh Marcos Rojo, bek kiri Matteo Darmian dan Ashley Young di kanan. Pertanyaannya, mampukah mereka tampil konsisten sepanjang laga nanti mengingat mereka akan terus menerus diajak adu lari oleh Sanchez maupun Walcott, pula oleh gocekan dan berbagai trik hasil kreasi Oezil dan Cazorla?
Seingat saya, selama beberapa tahun mencermati dan mengikuti dari dekat persaingan antara Manchester United dan Arsenal, terutama pada periode akhir 1980-an hingga pertengahan 1990-an, memang rivalitas antara kedua tim sering menghadirkan pertarungan keras dan ketat bahkan tak jarang dibumbui drama karena tensi tinggi yang muncul di lapangan hijau.
Sekedar kilas balik singkat, era emas David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes dan rekan-rekan di kubu Man U sempat diusik selama beberapa tahun oleh penampilan hebat Tony Adams, Dennis Bergkamp, Robert Pires dan Thiery Henry di tim Meriam London, hingga musim 2004/5. Namun, setelah itu, atau selama dekade 2000-an, Manchester United-lah yang lebih banyak mencatat sukses dibanding Arsenal.