Pasuruan, reportasenews.com – Kebijakan import pangan yang tak stabil dalam pemerintahan saat ini secara tak langsung merugikan petani lokal. Pemerintahan saat ini hanya fokus pada infrastruktur saja, sehingha tidak memikirkan kesejahteraan rakyat kecil.
Hal itu diungkapkan mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Dr Rizal Ramli saat melakukan bincang-bincang dengan ratusan buruh yang ada di wilayah Kota dan Kabupaten Pasuruan, Jatim, Jumat (1/2/2019) .
Soal indrustrialisasi diungkapkan rizal, adanya persaingan yang ketat dari barang impor yang masuk ke Indonesia.”Batik saja sudah merambah ke pasar Indonesia seperti di kota-kota besar. Batik tersebut berasal dari China dengan desain yang campur aduk. Kualitasnya tak bagus. Juga masuknya baja. Itulah yang menghantam industri kita,” papar Rizal.
Dijelaskannya, negara-negara yang maju di dunia karena industrialisasi yang maju. Seharusnya Indonesia bisa ikut maju seperti negara Asia yang lainnya.”Maka dari itu, sepertinya ada sistem yang perlu diubah agar Indonesia bisa menyusul untuk lebih maju,” ujar pria yang pernah menjadi anggota tim panel penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini.
Rizal menyimpulkan, bahwa buruh dan petani seakan menjadi saksi betapa rezim saat ini tidak pro terhadap rakyat kecil. Mantan aktivis mahasiswa ini ajak buruh dan petani menuntut kedaulatan dalam bidang pangan bagi calon siapapun presiden terpilih nanti. Ia menganggap hal itu penting dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (abd)
Komentar