RUSIA, REPORTASE: “Saya melihat lebih masa depan perang modern akan digantikan oleh mesin robot, pada kenyataannya, perang di masa depan akan melibatkan operator dan mesin, tidak hanya tentara menembak satu sama lain di medan perang,” kata Letnan Jenderal Andrey Grigoriev, kepala Advanced Research Foundation (ARF) – dipandang sebagai analog Rusia dari DARPA – mengatakan kepada RIA Novosti dalam sebuah wawancara pada hari Rabu, dikutip oleh Rusia Today.
Dia mencatat bahwa perang di masa depan akan ditentukan oleh sistem tempur tak berawak: “Ini akan menjadi unit robot yang lumayan kuat berjuang di darat, di udara, dan di laut, serta di bawah air serta di luar angkasa. Mereka para unit robot ini akan diintegrasikan ke dalam sistem pengintaian dan penyerbuan besar-besaran yang komprehensif,” tambah Grigoriev.
“Tentara itu secara bertahap akan berubah menjadi operator dan dihapus dari medan perang,” tegasnya.
Oktober lalu, Unit Instrument Manufacturing Corporation di AS (UIMC) mengatakan telah mengembangkan paket perangkat lunak Unicum, yang mampu mengendalikan sekelompok pasukan robot hingga 10 sistem robot. Hal ini dapat mendistribusikan peran gerakan antara sesama robot, mereka memilih ‘komandan’ dari gugus tugas robot dan menetapkan misi tempur untuk setiap individu mesin.
Manusia, bagaimanapun, masih akan memainkan peran di medan perang sampai perang memakai unit robot menjadi kenyataan, Grigoriev menekankan. Sementara bekerja pada sistem tempur infanteri Rusia Ratnik 2 sedang berlangsung, AFR sudah mencari upgrade generasi terbaru berikutnya.
“The Legionnaire” proyek baru Rusia akan melibatkan senjata api baru, sistem komunikasi serta meningkatkan perlindungan dari peluru dan pecahan peluru, memungkinkan seorang prajurit infanteri “untuk merasa nyaman dalam lingkungan apapun.”
Tahun lalu, Rusia meluncurkan konstelasi robot canggih bersenjata dengan senapan mesin, meriam otomatis, peluncur granat dan peralatan non-mematikan. tank Rusia terbaru utama pertempuran, T-14 Armata, juga akan mendapatkan fitur robotized yang mungkin menjadikannya mesin tak berawak paling mematikan untuk kendaraan diatas tanah yang pernah diciptakan.
Pada Juni tahun lalu, Grigoriev juga mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia sedang mengembangkan cyborg “menyerupai manusia bentuk penampilannya” dan dirancang untuk beroperasi di lingkungan yang bermusuhan,. humanoid ini akan belajar bagaimana menjalankan, melompat, mengatasi hambatan dan bahkan mengendarai sepeda motor, ia mengumumkan.
Pada bulan Maret tahun ini, Uran-6 robot penyapu bom ranjau dipakai skuad bom unit dilapangan tempur Rusia memakai robot ini dikota Palmyra Suriah pada misi tempur disana. Robot yang dikatakan mampu melaksanakan ledakan terkontrol atau menghancurkan alat peledak yang mereka hadapi (HSG/ Rusia Today)
[vc_row][vc_column][vc_video link=”https://youtu.be/gNcrge-N_GI”][/vc_column][/vc_row]