Pasuruan, reportasenews.com – Tragis dialami Lidya Anandasari, bocah berusia 9 tahun itu harus mengerang kesakitan dan menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, setelah dianiaya dengan sadis oleh tetangganya sendiri, yakni Yanto (33) warga Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, sejak Kamis (29/12).
Bocah perempuan yang masih duduk di kelas 3 SDN Sukoreno tersebut, dianiya Yanto dengan “dicungkil†ujung kemaluan, untuk dijadikan ajimat kesaktian. Sebelumnya, putri pasangan (alm) Seger Sutrisno dan Purwati ini juga mengalami siksaan yang sadis dari Yanto. Dugaan sementara, ulah pelaku lantaran untuk ilmu yang dijalaninya.
Tentu saja, aksi tak manusiawi dilakukan pria yang telah beristri tersebut menggemparkan warga.
“Kami baru tahu kalau yang melakukannya Yanto, saat Lidya dirawat di Puskesmas Prigen sebelum dirujuk ke rumah sakit. Begitu sadar, meski kesakitan dia ngomong kalau disiksa Yanto dan dibuang ke jurang untuk dibunuh,†ucap Paeni, bibi korban.
Kejadian berawal, pada Kamis (29/12) siang, Lidya memang biasa bermain di halaman rumah Yanto. Tapi hingga menjelang Maghrib tidak kunjung pulang, ibunya Purwati bersama kakaknya berusaha mencarinya. Namun korban tidak kunjung ditemukan dan membuat keluarganya panik, hingga melakukan pencarian ke kampung sebelah.
Saat panik itu, Pelaku mengaku memiliki ilmu kesaktian (dukun), dan lantas berpura-pura untuk membantunya dengan ikut mencari melalui penerawangan ala dia. Bahkan Yanto dengan yakin menunjukkan lokasi korban berada di jurang berkedalaman sekitar 10 meter, yang membuat ibu korban percaya begitu saja.
Pelaku dengan kayak orang pinter itu, lalu dengan membakar kemenyan seperti orang kesurupan menunjukkan tempat korban terjatuh.
“Akhirnya warga turun ke jurang mencarinya dan sekitar pukul 22.00 WIB, adik saya ditemukan dalam keadaan pingsan dan sekujur tubuhnya dipenuhi darah, †jelas Sutila Indayani, kakak Lidya.
Begitu ditemukan, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Prigen, untuk mendapat perawatan lebih lanjut akibat luka yang diderita korban mengkhawatirkan. Bahkan, korban mengalami luka-luka dan lebam pada bagian mukanya, mulut robek, bagian dalam tenggorokan terluka serta ujung kemaluannya terluka.
Lantaran kondisinya yang memprihatinkan, sehingga korban susah ngomongnya. Bahkan susah dimengerti, karena tenggorokan dan mulutnya terluka akibat dimasukin (diloloh) celurit.
“Bukan hanya itu, keponakan saya juga dipukuli, disiksa dengan kejam, disuapi makan dengan tanah. Makanya hingga saat ini dia terus muntah-muntah,†tambah Paeni.
Mendengarkan penuturan korban, warga langsung bergerak dan menangkap Yanto. Beruntung warga masih bisa menahan kesabarannya dan tidak main hakim sendiri. Saat ditangkap itu, pelaku mengakui memotong ujung kemaluan korban untuk ajimat kesaktian sebagai dukun.
Saat itu juga pelaku langsung dilaporkan ke polisi. Kejadian yang cukup memilukan ini, tentunya menjadi perhatian masyarakat. ” Sebab aksi pelaku tersebut terglong sadisme dan melakukan kekerasan terhadap anak-anak, yang harus diusut tuntas kejadian ini, †papar M Daniel Effendi dari Koordinator Komisi Perlindungan Anak (KPA) Kabupaten Pasuruan.
Atas peristiwa itu, KPA Kabupaten Pasuruan, berjanji akan mengawal terus masalah Lidya hingga tuntas.
“Ini tidak manusiawi. Aksi pelaku ini tidak bisa ditolerir lagi. Kami akan menanggung sepenuhnya biaya perawatan korban, termasuk kondisi psikologisnya. Selain itu, kami akan mengawal kasus ini hingga tuntas, †imbuh Daniel.
Sementara, Humas RSUD Bangil, Kabupaten Pasuruan, dr M Ghozali, menyampaikan bahwa pihaknya masih menangani secara medis agar kondisi korban membaik.
“Tim medis masih menanganinya dan memang banyak ditemukan bercak sel darah merah di tubuh korban. Sedangkan lebam-lebam di wajah serta sekujur tubuh, memang dikarenakan benda tumpul,†kata dr Ghozali.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Khoirul Hidayat, membenarkan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan penyidikan terhadap pelaku. “Dugaan sementara motifnya pelaku lakukan penganiayaan untuk akimat. Namun kami akan bawa pelaku ke rumah sakit jiwa untuk mengetahui secara jelas kejiwaan pelaku, ” tutupnya. (abd)