Menu

Mode Gelap

News Feed · 22 Des 2017 13:51 WIB ·

Saintis Rusia Membuat Anjing Dapat Bernapas Normal Didalam Air


					Saintis Rusia Membuat Anjing Dapat Bernapas Normal Didalam Air Perbesar

Rusia, reportasenews.com – Terobosan baru saintis Rusia ini sungguh mencengangkan. Hewan mamalia yang bernapas dengan paru-paru kini dapat bernapas normal didalam cairan selayaknya ikan dengan insang.

Teknologi ini dilakukan peneliti Rusia selama bertahun-tahun, telah terbukti dengan jelas dalam sebuah demonstrasi yang memperlihatkan seekor anjing dapat dengan nyaman bernapas didalam air. Terobosan ilmiah ini akan membantu menyelamatkan nyawa bayi prematur dan mencegah bencana pada kapal selam.

Kemampuan untuk bernafas didalam air tidak lagi cuma khalayan di ranah sci-fi lagi karena para ilmuwan dari Yayasan Penelitian Proyek Lanjutan Rusia baru-baru ini memamerkan terobosan terbaru mereka, yang membuat hewan dengan paru-paru ternyata dapat bernapas didalam air.

Untuk mendemonstrasikan teknologi baru, mereka mencelupkan seekor anjing kecil ke dalam ember kaca dengan cairan yang kaya akan oksigen.

Eksperimen ini diperlihatkan kepada Presiden Serbia Aleksandar Vucic saat kunjungan resminya ke Rusia pada 19 Desember, direkam dalam video dan dibagikan oleh Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin.

Seperti yang terlihat di video tersebut, anjing tersebut pada awalnya berusaha memberontak keluar sampai paru-paru dia dipenuhi larutan. Lalu sejurus kemudian ia tenang dan mulai bernafas dan bertingkah laku alami. Setelah anjing itu ditarik keluar dan diseka dengan handuk, presiden Serbia memastikan anjing itu aman dan sehat.

Menurut RIA Novosti, Vucic “sangat terkesan” dengan apa yang dilihatnya. Namun, eksperimen tersebut telah membangkitkan kemarahan pengguna internet, yang menganggapnya sebagai kekejaman terhadap hewan.

“Semuanya dilakukan untuk menciptakan teknologi untuk menyelamatkan orang, sehingga tidak akan ada tragedi seperti bencana kapal selam nuklir Kursk (Rusia pernah terkena tragedi di kapal selam mereka ketika 118 personil kapal selam tenggelam pada tahun 2000),” Rogozin menulis di akun Facebook-nya, membalas komentar netizens yang marah.

Periset yakin bahwa teknologi ini bisa digunakan untuk menyelamatkan nyawa. Hal ini dapat memberikan metode evakuasi darurat baru untuk awak kapal selam, yang dapat dengan aman muncul kembali dari kedalaman tanpa risiko paru-paru mereka robek akibat perubahan tekanan yang tiba-tiba.

Teknologi ini juga berpotensi membantu pilot militer dan astronot untuk bertahan dalam tekanan ekstrim saat lepas landas dan manuver, serta membantu dokter untuk merawat bayi baru lahir prematur dan membantu orang-orang yang telah membakar saluran pernapasan bagian atas.

Disisi lain, teknologi bernapas dengan paru-paru tapi mirip insang ini akan membantu pasukan khusus militer untuk bertahan dikedalaman tertentu untuk menyerang target operasi mereka. (Hsg)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Antisipasi Ancaman Siber yang Kian Komplek Moratelindo dan TKMT Dorong Keamanan Jaringan Bisnis

9 Mei 2025 - 19:37 WIB

Dalam Penetapan Hutang, Hakim MK Minta PUPN Tunjukan Dasar Dokumen Rekening Koran

8 Mei 2025 - 10:53 WIB

Rumah Tajwid, Menyatukan Ilmu dan Amal di Tanah Eropa

6 Mei 2025 - 18:33 WIB

Dirjen Kekayaan Negara  Rionald Silaban Dimintai Keterangan Pengadilan MK Terkait Permohonan Uji Materi Andri Tedjadharma

2 Mei 2025 - 00:31 WIB

Relawan Covid-19 Rela Wakafkan Hidupnya Demi Bantu Sesama

21 April 2025 - 09:04 WIB

CBA : Copot Semua Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Bank DKI !

17 April 2025 - 08:55 WIB

Trending di Ekonomi