Tangerang Selatan, reportasenews.com – Gelaran Ramadan Fair yang diselenggarakan Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Koperasi dan UKM Tangerang Selatan yang diadakan di halaman Kecamatan Pamulang, Selasa(13/6) mendapat kritikan tajam dan sangat disayangkan oleh beberapa pihak termasuk oleh puluhan awak media yang meliput.
Pasalnya, kegiatan yang diagendakan salah satunya acara Buka Puasa bersama dan santunan kepada 100 anak yatim tersebut menuai berbagai masalah yang sangat memalukan.
Mulai dari masalah aliran listrik dari pagi hingga sore tidak dapat digunakan, hingga suguhan kolak basi yang diterima para tamu undangan dan awak media yang meliput acara tersebut.
“Tadi itu luar biasa, bila melihat dengan mata kepala sendiri mungkin akan kaget. Saat Buka Puasa, takjil yang dibagikan tanpa minuman sama sekali bahkan kolak yang dibagikan kepada para awak media dan juga anggota satpol PP, sudah basi semua, hingga para awak media kebingungan saat akan berbuka puasa,” tutur Bambang Tejo, salah satu wartawan yang meliput kegiatan tersebut.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, mencoba bertanya kepada pihak panitia untuk menanyakan mana air minumnya. Tetapi pihak panitia malah melemparkan tanggung jawabnya kepada pihak Event Organizer (EO) Naqoy Point Center (NPC).
Bahkan menu yang dibagikan, tidak semua tamu undangan dan petugas satpol PP mendapatkannya.
Menurutnya, biasanya bila anak yatim diundang itu tuan rumah secepat kilat membagikan kebutuhan Buka Puasa tanpa kekurangan apalagi tentang air minum.
“Biasanya air minum selalu berlebih di manapun juga, apakah tak pernah mengadakan santunan?” imbuh Bambang dengan nada kesal.
Masih menurut Bambang Tejo, sembako paket yang dijanjikan belum juga datang. Dan juga daging yang katanya mau datang belum juga datang, padahal jam sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB.
“Kata pihak dinas koperasi yang mengatur acara santunan kepada anak yatim, daging dan sembako yang dijanjikan untuk dibagikan akan diantar ke rumah besok,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan Nur Ali salah seorang koordinator anak yatim, cuaca hujan dan dingin membuat para anak yatim yang datang sejak sore hingga malam belum mendapatkan paket santunan yang akan diberikan.
“Kami sebagai kordinator sangat merasa kasihan kepada anak yatim hingga malam belum mendapatkan paket tersebut. Padahal para anak yatim ini sudah datang sejak siang hari, tapi hingga malam begini paket santunan yang akan diberikan ternyata hanya janji saja, kasihan mereka para anak Yatim,” keluhnya dengan mata yang berkaca-kaca. (yar)