Situbondo,reportasenews.com – Sapi jantan jenis simental berbobot 1,214 ton milik peternak bernama H Kusnan, asal Kabupaten Bojonegoro, menjadi juara pertama kelas ekstrem, dalam kontes dan ekspo peternakan di Kabupaten Situbondo Tahun 2018, Kamis (26/7).
Sedangkan juara dua kelas ekstrem sapi berbobot 1,202 ton milik peternak bernama Aji Sumoko, asal Kabupaten Lumajang, untuk juara tiga diraih sapi berbobot 1,158 ton milik peternak bernama Arifin, asal Desa Olean, Kecamatan Kota, Situbondo.
Namun, khusus untuk kontes dan ekspo peternakal okal, yang diikuti perwakilan dari 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo, yang menjadi juara umum adalah Kecamatan Panji. Bahkan, Kecamatan Panji dua kali berturut-turut menjadi juara umum.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemkab Situbondo Marhaento mengatakan, jika kontes dan ekspo peternakan ini merupakan agenda tahunan, dengan tujuan memotivasi para peternak Situbondo untuk lebih memperhatikan kualitas hewan ternaknya. Mulai dari kualitas pakan, kebersihan, hingga kesehatan hewan untuk kemandirian pangan dan agrowisata.
“Dalam kontes kali ini, ada 14 kategori lomba untuk sapi dan 4 kategori lomba untuk kambing. Ada 117 ekor dari Situbondo dan 10 ekor dari kabupaten tetangga, seperti Bojonegoro, Probolinggo, Lumajang, dan Bondowoso, namun khusus peserta dari luar, mereka hanya mengikuti kategori kelas ekstrem,”kata Aries Marhaento, Kamis (26/7).
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner PKH Kementan RI, Drh. Samsul Ma’arif memuji Situbondo karena program Upsus Siwab mencapai 91 persen. Bahkan, Upsus Siwab di Situbondo melebihi prosentasi provinsi Jatim yang hanya 89 persen.
“Kita masih kekurangan daging 220 ribu ton sehingga dipenuhi dengan impor daging. Sehingga pemerintah berupaya menyebarkan bibit unggul ternak dengan murah, mudah, dan cepat dengan cara inseminasi buatan. Program itu disebut Upaya Khusus (Upsus) Sapi Indukan Wajib Bunting (Siwab) dengan harapan tahun 2026, Indonesia sudah mandiri pangan daging, “katanya.
Sementara itu Wakil Bupati Situbondo, IYoyok Mulyadi mengatakan, hampir semua warga Situbondo terutama di daerah pedesaan dan pinggiran kota, mereka mempuyai sapi dengan jumlah lebih dari satu. Sehingga Situbondo surplus daging dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Provinsi dan kabupaten tetangga.
“Kontes ternak ini sudah hampir sembilan tahun diselenggarakan yakni sejak periode pertama Bupati HDadang Wigiarto. Tujuannya untuk memotivasi para peternak lebih baik lagi dalam merawat hewan ternaknya,” pungkas Yoyok Mulyadi.(fat)
Komentar