Menu

Mode Gelap

News Feed · 15 Sep 2016 17:52 WIB ·

Saprahan, Tradisi Cinta Makanan Tradisional


					Tradisi Saprahan Perbesar

Tradisi Saprahan

PONTIANAK, RN.COM – Maraknya makanan fast food atau makanan siap saji dari negara luar yang mulai merambah di kalangan remaja, perlu disikapi dengan mengenalkan makanan-makanan tradisional termasuk budaya dan cara menyajikannya.

Hal ini disampaikan Walikota Pontianak, Sutarmidji kepada wartawan usai membagikan hadiah bagi pemenang lomba makanan saprahan di Rumah Adat Melayu Pontianak, Kamis (15/9).

“Melalui festival ini para pelajar diharapkan memahami budaya saprahan. Jangan sampai makanan-makanan tradisional kita tergerus oleh makanan-makanan asing yang datang dari luar,”  ujar, Sutarmidji.

Sutarmidji menilai, Festival Saprahan ini sudah lumayan baik meskipun baru pertama kali digelar untuk tingkat SMA/SMK.

“Ke depan, seluruh SMA/SMK khususnya sekolah se-Kota Pontianak diwajibkan mengikuti festival ini,” samungnya.

Sutarmidji mengingatkan agar agenda budaya seperti festival saprahan ini menjadi agenda rutin tahunan terutama bagi dunia pariwisata.

Dalam mengikuti lomba saprahan ini tidak hanya sekadar melihatnya dari sisi kompetisi antara peserta, tetapi bagaimana siswa bisa melestarikan pakaian adat, menjaga adat istiadat, mengenal makanan tradisional, mengetahui cara menyajikan makanan dan memaknai filosofi yang terkandung di dalam saprahan.

Sementara menurut Ketua PKK Kota Pontianak, Lismaryani Sutarmidji event yang digelar dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Pontianak yang jatuh pada bulan Oktober ini sangat baik bagi peserta pelajar.

“Festival ini bagus supaya para pelajar mengetahui tata cara penyajian saprahan dan budaya Melayu Pontianak sebagai upaya pelestarian budaya sehingga tidak tenggelam ditelan zaman,” tuturnya.

Saprahan dalam adat istiadat melayu berasal dari kata “saprah” yang artinya berhampar, yakni budaya makan bersama dengan cara duduk lesehan atau bersila di atas lantai secara berkelompok yang terdiri dari enam orang dalam satu kelompoknya.

Dalam saprahan, semua hidangan makanan disusun secara teratur di atas kain saprah beserta peralatan dan perlengkapannya mencakup kain saprahan, piring makan, kobokan beserta serbet, mangkok nasi, mangkok lauk pauk, sendok nasi dan lauk serta gelas minuman.

Untuk menu hidangan diantaranya, nasi putih atau nasi kebuli, semur daging, sayur dalca, sayur paceri nanas/terong, selada, acar telur, sambal bawang dan sebagainya. Kemudian untuk minuman yang disajikan adalah air serbat berwarna merah. (ds)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

BNN Ungkap Peredaran 2,76 kg Heroin, 9 9,83 kg Sabu-sabu, dan 114,23 kg Ganja

4 Oktober 2024 - 14:37 WIB

Jelang Perayaan HUT Ke-79, Panglima TNI dan Kapolri Gelar Doa Bersama di Monas

3 Oktober 2024 - 20:15 WIB

Merasa Tak Adil, Puluhan Nakes RSUD Ahmad Ripin Muaro Jambi Datangi Kantor Bupati

3 Oktober 2024 - 19:12 WIB

4 Pemuda ditetapkan sebagai Tersangka Penganiayaan Anak hingga Tewas karena Mencuri

3 Oktober 2024 - 18:43 WIB

Kemenkopolhukam Lakukan Sinkronisasi Program Penanggungan Teroris di Kementerian dan Lembaga

3 Oktober 2024 - 15:08 WIB

Polisi : Depresi Akibat Masalah Ekonomi, Motif Wanita Muda Akhiri Hidup Loncat dari Lantai 3 Mall

3 Oktober 2024 - 14:43 WIB

Trending di Daerah