Langkat, Reportasenews – Satu ekor anak gajah berjenis kelamin betina lahir di Pusat Pelatihan Khusus Resor Tangkahan di kawasan hutan TNGL (Taman Nasional Gunung Leuser), Desa Namo Sialang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Proses kelahiran anak gajah pertama kali diketahui oleh Mahout, seorang petugas kesehatan Balai Besar TNGL saat melakukan pemeriksaan rutin. Mengetahui satu ekor indukan gajah akan melahirkan, petugas yang bernama Mahout melakukan penanganan untuk proses kelahiran.
Sudiro Kasubag Evaluasi Lapangan dan Data (EVLAP ) saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya pada jumat (4/2) memebenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan petugas langsung mengambil tindakkan dengan cara mengamankan lokasi kelahiran, menjauhkan gajah jinak lain dari lokasi proses kelahiran dan berkonsultasi dengan Dokter hewan untuk arahan penanganan kelahiran.
Selain itu, setelah proses kelahiran selesai, induk dan anak gajah dikeluarkan dari kandang inap dan ditempatkan pada lokasi khusus yaitu kandang karantina untuk memudahkan perawatan dan pengawasan dengan membersihkan tali pusar anak gajah dengan obat anti lalat, mengukur badan dan berat anak gajah, memantau proses pengeluaran ari-ari dari induk gajah, memastikan anak gajah dapat menyusu ke induknya dan memastikan asupan pakan dan minum yang cukup untuk induk gajah.
“Diketahui anak gajah betina yang baru lahir tersebut memiliki berat badan 60 kg, lingkar dada 104 cm dan tinggi bahu 40 cm. Anak gajah yang baru lahir itu dilahirkan oleh indukan gajah betina yang bernama Dari yang berusia 42 tahun. Kelahiran anak gajah ini merupakan kelahiran yang kedua dari indukan yang bernama Sari, yang sebelumnya lahir pada tahun 2012 lalu dan diberi nama Amelia,” ucapnya.

Indukan gajah yang bernama Sari ini awal mulanya merupakan hasil penangkapan gajah liar di Blok hutan wilayah Gampoeng Kuede Ule Gle, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh pada tahun 1991 saat Berusia 12 tahun. Kehamilan Sari diketahui pertama kali di bulan September 2020 pada saat dilakukan pemeriksaan rutin dengan menggunakan alat USG (Ultrasonografi). Pada saat pemerikasaan tersebut didiagnosa Sari pada tahap trisemester akhir.
“Saat ini belum kita kasi namanya dari anak gajah tersebut dan kelahiran anak gajah ini menambah jumlah gajah yg ada ditangkahan skrg menjadi 9 ekor,” tutur Sudiro.
Gajah Sumatera merupakan salah satu jenis satwa yang dilindungi di Indonesia. Hal itu berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar yang Dilindungi. (prb)