Menu

Mode Gelap

Entertainment · 20 Feb 2017 15:37 WIB ·

Sastrawan Kelas Dunia Gerson Poyk Sakit Tak Berdaya Menunggu Plafon BPJS Habis


					Terbaring tak berdaya, sastrawan Gerson Poyk menanti datangnya keajaiban.  Sastrawan Herson Gubertus Gerson Poyk atau yang lebih dikenal dengan nama pena Gerson Poyk, meninggal sekitar jam 11.00 WIB, Jumat (24/2) di Depok. Perbesar

Terbaring tak berdaya, sastrawan Gerson Poyk menanti datangnya keajaiban. Sastrawan Herson Gubertus Gerson Poyk atau yang lebih dikenal dengan nama pena Gerson Poyk, meninggal sekitar jam 11.00 WIB, Jumat (24/2) di Depok.

Depok, reportasenews.com-Terbaring tak berdaya, sastrawan Gerson Poyk menanti datangnya keajaiban.  Sastrawan Herson Gubertus Gerson Poyk atau yang lebih dikenal dengan nama pena Gerson Poyk, kini kondisi kesehatannya semakin memburuk.

Riwayat kesehatannya sejak empat tahun ini, digerogori penyakit jantung dan berbagai komplikasi lain yang membuat dirinya kini hanya terbaring, diam, di ruang ICU, RS Hermina Depok, Jawa Barat.

Selang infus, bunyi statis alat perekam detak jantung dan botol-botol obat yang membekap dirinya, tampaknya menjadi teman setia di hari-hari sepi dirinya.  Hirupan nafas tua satu-satunya, membasahi ruang perawatannya selama 10 hari terakhir ini.

“Inilah nasib papa, kami sudah kelelahan menangis dan tak ada lagi air mata yang tumpah menyaksikan kondisinya,” jelas Fanny Poyk, anak Gerson yang tiap hari menanti dan menduga apa yang akan terjadi pada hari-hari mendatang, kepada reportasenews.com,  di RS Hermina, Depok, Jawa Barat, Senin (20/2).

Gerson Poyk semasa masih sehat. Ia pernah menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan tahun 2011 dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Gerson Poyk semasa masih sehat. Ia pernah menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan tahun 2011 dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

 

Bagi yang lupa siapa Gerson Poyk, ia dilahirkan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, 16 Juni 1931.

Pada tahun 1963 ia menjadi wartawan Sinar Harapan hingga 1970.  Gerson yang semenjak itu menjadi penulis lepas hingga kini telah menciptakan ratusan  karya novel, cerpen, dan puisi. Beberapa karya yang telah dipublikasikan seperti Sang Guru, Nyoman Sulastri, Doa Perkabungan, Requiem untuk Seorang Perempuan, Di Bawah Matahari Bali, Mutiara di Tengah Sawah, dan Surat-surat Cinta Alexander Rajaguguk.

Beberapa karyanya juga telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti bahasa Inggris, Jerman, Rusia, Belanda, Jepang dan Turki. Bahkan, banyak mahasiswa dalam dan luar negeri memperoleh gelar S1, S2 dan S3 dengan skripsi dan tesis mengenai karya-karyanya.

“Karya-karya yang telah saya tulis banyak terinspirasi dengan latar belakang kehidupan saya pada masa lalu, batin dan alam bawah sadar saya selalu bergejolak. Energi inilah yang selalu membuat saya bergerak untuk mulai menuliskan puisi dan puisi telah menjadi energi spiritual bagi saya,” ujar Gerson, suatu kali, ketika menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan tahun 2011 dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kerja keras dan usahanya telah membuahkan hasil yang luar biasa, beberapa penghargaan sastra dari dalam dan luar negeri seperti Hadiah Sastra Asia Tenggara “Sea Write Award”, Lifetime Achivement Award dari Harian Kompas, dan Adinegoro Award pada tahun 1985 dan 1986 pun berhasil diraihnya. Selain itu Gerson juga kerap diundang dan mengikuti berbagai acara pertemuan seperti International Creative Writing Program di Universitas Iowa, Amerika Serikat dan pertemuan sastrawan Asia-Afrika di New Delhi, India.

Nama besar Gerson menjadikan ia “setengah dewa” bagi masyarakat dan sastrawan di tanah kelahirannnya. Bahkan Komunitas Sastrawan NTT menetapkan tanggal lahir Gerson pada  16 Juni, sebagai Hari Sastra NTT.

Sastawan motor angkatan 66 ini, dalam empat tahun belakangan ini menderita penyakit jantung. Jenis penyakit yang tidak mau dirasakannya sebagai pembatas dalam berkarya.

“Seniman kalau merasa sehat sedikit saja, terus senang dan pergi jadi pembicara dimana-mana tak mempedulikan fisiknya. Padahal umurnya sudah renta,” cerita Fanny, yang juga penulis buku Perjuangan para Ibu : Anakku Pecandu Narkoba (Erlangga), Narkoba Sayonara (Esensi, 2006) serta yang terbaru Suamiku Dirampok Orang, yang diterbitkan secara indie.

Berkali-kali menjalani perawatan di rumah sakit, ia kerap kali pula meminta segera dipulangkan karena merasa sudah sehat. Namun tekanan darah yang tidak menentu, ditemani umur tuanya membuat Gerson tak lagi menjejakkan kakinya ke tanah. Dalam masa perawatan itu, ia pernah sekali jatuh dari tempat tidur rumah sakit karena memaksa berdiri menyambut kedatangan rekannya sesama sastrawan dari Makassar.

“Setelah jatuh itu, kondisi papa semakin memburuk. Kini ia tidak bisa ngomong lagi, suaranya tidak jelas. Kami berkomunikasi hanya melihat tatapan matanya saja,” tukas Fanny.

Dirawat dengan tanggungan BPJS, bukan berarti perawatan Gerson Poyk bebas biaya. Fanny tiap hari harus mengumpulkan dana sebesar Rp 1 juta untuk mencari obat tambahan dan makanan encer yang dimasukkan lewat selang infus.

“Biaya BPJS sewaktu-waktu bisa habis sesuai plafonnya. Kami tampaknya harus pasrah dengan biaya perawatan papa. Ini mungkin sudah jalannya. Saya sudah melupakan rasa malu meminta bantuan biaya perawatan kepada teman-teman papa. Ada yang sudah membantu, namun ada juga yang belum sempat datang,” lirih Fanny.

Menurut Fanny, “jalan pulang” ke kampungnya sudah disiapkan, menanti hari-hari yang tak jelas kapan datangnya.

Bulan Juni mendatang, Gerson akan berulang tahun ke-87. Semoga ia masih sempat mengirimkan SMS kepada teman-teman akrabnya, seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

“Berita penting: Malaikat Surgawi Gembira Meniup Nafiri saat Gerson Poyk mendapat anugrah usia 77 thn dari Tuhan”. (tat).

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pria Tewas Usai Melompat ke Sungai Saat Penggerebekan Judi di Kubu Raya

7 Februari 2025 - 10:32 WIB

Polri Bongkar Tambang Timah Ilegal di Bekasi, Kerugian Negara Capai Rp10 Miliar

7 Februari 2025 - 10:27 WIB

Nelayan Sungai Raya yang Hilang Ditemukan Selamat Setelah Mesin Kapal Rusak

6 Februari 2025 - 19:24 WIB

TNI AL Kaji Kebutuhan Kapal Induk untuk Kepentingan Operasi Militer Selain Perang

6 Februari 2025 - 17:38 WIB

Polda Banten Tangkap 14 Pelaku Peredaran Uang Palsu Jaringan Antar Provinsi

6 Februari 2025 - 17:27 WIB

Walikota Jakarta Pusat Arifin Diperiksa Kejati Terkait kasus Dugaan Korupsi

6 Februari 2025 - 17:19 WIB

Trending di Hukum