Ngawi, Reportasenews – Hujan deras menyebabkan Sungai Madiun meluap dan mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Ngawi, Senin (24/12/20). Kondisi ini membuat warga kawatir jika ketinggian air terus meningkat. Terlebih curah hujan masih tinggi.
Di Kecamatan Kwadungan, air meluap hingga menggenangi jalan utama Kwadungan sepanjang tiga kilometer dengan ketinggian air mencapai 30 centimeter.
Setidaknya wilayah empat desa di Kecamatan Kwadungan kini telah terendam banjir, di antaranya Desa Simo, Tirak, Porwosari dan Sumengko. Bahkan, luapan air Sungai Madiun turut menggenangi puluhan hektar lahan pertanian yang baru saja tanam benih padi.
“Sejak dinihari ketinggian air sudah hampir selutut orang dewasa” ujar Parni warga Kwadungan.
Tidak hanya wilayah Kwadungan, luapan air Sungai Madiun juga membanjiri puluhan hektar lahan pertanian di Desa Mangunharjo Kecamatan Ngawi.
“Banyak lahan pertanian di wilayah kami terendam banjir. Somoga banjir tidak merusak lahan pertanian warga kami” ucap cemas Anang Heri Prabowo, S.STP, MM camat Kecamatan Ngawi saat ditemui Reportasenews.
Mengantisipasi banjir makin membesar, relawan Search And Rescue (SAR) Renger menerjunkan 25 personil untuk membantu evakuasi warga, mensuplai makanan dan minuman bagi warga yang terdampak banjir.
“Kami mengerahkan puluhan personil bantu warga berdampak banjir” kata Gumono, ketua SAR Renger.

Sementara itu Bupati Ngawi Budi Sulistyono bersama Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya, S.IK dan Dandim 0805 Ngawi Letkol Inf Totok Prio Kismanto, SE bersama sejumlah muspika meninju lokasi banjir.
Bupati Ngawi Budi Sulistyono menyampaikan yang paling utama bantuan bagi korban banjir adalah makanan. Selain itu, Bupati meminta untuk mengatasi banjir di wilayah ini harus dilakukan secara serentak dan optimal, dengan membuat resapan air didaerah yang lebih tinggi,
“Resapan air ini harus kita optimalkan tapi diatas sana, sebab banjir yang terjadi disini adalah kiriman atau banjir lewat” tuturnya.(Don)