Menu

Mode Gelap

Kesehatan · 3 Jun 2017 04:00 WIB ·

Sejarah Asal Vaksinasi dari Kesultanan Ottoman Islam diangkut ke Eropa


					Kerajaan Ottoman di Turki asal pertama teknik vaksinasi medis Perbesar

Kerajaan Ottoman di Turki asal pertama teknik vaksinasi medis

Reportasenews.com – Seluruh anak kecil pasti pernah mendapatkan vaksinasi dipuskesmas, jika kalian tahu, teknik vaksinasi sudah lumayan tua diterapkan dalam masyarakat muslim. Teknik pengobatan vaksinasi (inoculation,vaccination, immunization) pernah diterapkan secara luas dalam masyarakat dibawah kerajaan Islam Ottoman di Turki, estimasi skt 1400 an, untuk mengobati penyakit sejenis cacar (smallpox, demam). Teknik pengobatan ini lantas diboyong ketanah Eropa oleh seorang perempuan bangsawan victoria Lady Mary Wortley Montagu (15 May 1689 – 21 August 1762).

Ceritanya dimulai ketika Lady Montagu mengikuti tugas suaminya sebagai diplomat kenegara Ottoman Turki. Dia adalah wanita bangsawan Inggris asli, terdidik baik, dan juga seorang penulis.

Bulan pertamanya di Turki dia banyak menjalin persahabatan dengan kaum wanita Turki, sekaligus saling bertukar pemikiran tentang perbedaan dua budaya. Misal dia disebut oleh wanita Turki sebagai: perempuan yang malang karena diiharuskan suaminya memakai “kurungan dibadannya”,ini adalah sebutan corset dan jenis baju lebarnya yang memang bentuknya spt dijepit didalam kurungan.

Hal lain yang Lady Montagu pelajari adalah tentang pengobatan dalam masyarakat Islam disana. Disana dia menyaksikan sendiri bagaimana penanganan penyakit cacar dg teknik vaksinasi.

Kebetulan, kakaknya dulu pernah tewas akibat serangan wabah cacar, sehingga dia tahu betul seperti apa bahayanya penyakit ini. Apa yang dia lihat di Turki itu lantas diterapkan keanaknya sendiri saat tinggal disana. Dia adalah bangsawan Eropa pertama yang mengijinkan dirinya dan anaknya diberikan vaksinasi.

Lady Montagu

Lady Montagu

Ketika dia pulang ke London, dia serta merta mempromosikan cara pengobatan ala Islam Ottoman ini kepada beberapa orang disana. Sikap dia mendapat perlawanan dari banyak pihak dengan mengatakan “pengobatan Oriental” tidak bisa dijamin benar.

Seperti biasa, supremasi dan kesombongan Eropa berbicara disini, terlebih karena Ottoman adalah kerajaan Islam. Dalam catatan sejarah, dekade sebelumnya, ribuan pasukan Salib raja Richard Lion Heart raja Inggris pernah dihancurkan saat akan merebut kota suci Jerusalem oleh pasukan Sultan Salahuddin, jadi masuk akal jika sentimen anti Arab dan anti Islam sangat kental di Inggris.

Kebetulan tahun 1721 London dihajar epidemi smallpox. Lady Montagu lalu membujuk ratu Caroline agar mau melakukan prosedur ini. Lady Montagu dibantu dengan seorg ahli kimia Charles Maitland yg pernah ikut bertugas di Ottoman dan paham proses vaksinasi, lalu menjelaskan prosesnya.

Untuk menguji bahwa vaksinasi ala Ottoman ini tidak beracun maka disodorkan 7 orang narapidana (terpidana mati sebetulnya), untuk jadi kelinci percobaan. Janjinya, jika mereka sukses hidup setelah vaksinasi, maka dibebaskan dan diberi ampunan. Ternyata 7 napi ini selamat dan mereka diberikan kebebasan penuh. Logikanya, jika napi itu selamat di vaksinasi maka manusia lain akan selamat juga.

Lalu ujicoba dilakukan kepada beberapa anak kecil, sekalilagi semua sukses hidup. Pada tahun 1722, akhirnya Raja Inggris King George mengijinkan Charles Maitland untuk memberikan vaksinasi bagi anak anaknya, cucunya dan istrinya.

Cara pengobatan Turki yakni inoculation (vaccination, immunization) yang tadinya ditentang habis habisan oleh semua kalangan di Inggris akhirnya diterapkan secara meluas di 1754. Lady Montagu tercatat dalam sejarah akhirnya karena dialah yg membawa teknik vaksinasi ini ke Eropa dari masyarakat Ottoman.

Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang yang berpikir  (QS Yunus: 24). (Hsg)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Direktur CBA Kembali Desak Kejagung Usut Kerjasama PT KAI Logistik dengan PT SLS

19 Juni 2025 - 12:28 WIB

Keterangan Hinca Panjaitan di Sidang MK Merubah Fungsi DPR dari Wakil Rakyat Menjadi Wakil Pemerintah

19 Juni 2025 - 10:11 WIB

CBA Desak Bareskrim Panggil Direksi PT Artajasa Terkait Kasus Bank DKI

13 Juni 2025 - 19:44 WIB

Takdir Tuhan, Vishwashkumar Ramesh Satu-satunya Penumpang Selamat dalam Tragedi Air India

13 Juni 2025 - 19:09 WIB

Uji Materi Perpu 49 PUPN, Jimly Asshiddiqie : Pendapat Ahli Sudah Didengar Tunggu Saja Putusan MK

13 Juni 2025 - 11:36 WIB

Presiden Prabowo Naikan Gaji Hakim Hingga 280 Persen

12 Juni 2025 - 17:05 WIB

Trending di Nasional