Rembang, Reportasenews – Kerja keras menurunkan kasus korona di kecamatan Lasem terus digenjot. Penjagaan 24 jam, pemeriksaan kesehatan sehari dua kali, hingga labelisasi rumah warga yang terpapar.
Hasilnya pun tak sia-sia, kini Lasem menuju zona hijau.
Kapolres Rembang, AKBP Kurniawan Tandi Rongre melalui Kapolsek Lasem, Iptu Arif Kristiawan menyampaikan pertama terkait penanganan covid19 yang sempat menjadi perhatian publik lantaran panti asuhan Marganingsih yang awalnya 26 santri terpapar, kini tinggal 8 setelah menjalani isolasi.
Selain itu Tim gugus tugas juga melakukan pemisahan terhadap anak yang berada di panti yang dinyatakan positif terpapar covid19.
”Jadi clear hijau kembali. Tiap hari secara periodik melakukan penyemprotan ditempat isolasi. Lalu dijaga 24 jam. Hingga mengawasi tidak ada yang keluar masuk,” katanya kepada wartawan.
Tidak hanya dipastikan sterilisasi dan keamanan mobilitasnya. Di panti tersebut setiap hari dua kali ada pemeriksaan kesehatan dari tenaga medis. Untuk memastikan benar-benar perkembangan kesehatanya.

Disamping itu tetap fokus penanganan covid-19 di desa-desa. Atas petunjuk Kapolres Rembang, AKBP Kurniawan Tandi Rongre dilabelisasi. Itu sangat efek sekali. Pertama untuk warga sekitar.
”Untuk sama-sama melakukan pengawasan. Kebutuhan pokok sembako setiap hari disuplay dengan PPKM Mikro. Sehingga yang terpapar bisa benar-benar fokus isolasi mandiri,” harapanya.
Menurutnya secara teknis labelisasi di depan rumah sangat bermanfaat Sehingga kalau ada pengamen, peminta sumbangan, dan tamu jika sudah mengetahui, akan mengurungkan niatnya. Dengan demikian bisa meminalisir penyebaran kasus.
Labelisasi diakomodir lewat gugus tugas desa setempat. Hal itu berjalan sejak rawai hingga berjalan sekarang. Kemudian SMAN 1 Lasem. Meski waktu itu belum hasil belum keluar, tidak ingin spekulasi.
Begitu tanda-tanda mengarah covid dilakukan tracking. Semua karyawamn dan guru disana di swab. Termasuk dilabelisasi. Dari 57 guru dan karyawan di Lasem, cuma enam guru yang terkena. Lainnya sehat.
”Sehingga bisa lokalisir ke enam guru dimasing-masing desa. Disamping itu dilakukan penyemprotan tiga hari sekali. Hal itu dilakukan gugus tugas desa PPKM Mikro. Diutamakan tempat isolasi mandiri dan sekitarnya,” upaya dan langkahnya.(AEP)