Jakarta, reportasenews.com – Hujan yang turun merata di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya sejak malam tadi membuat genangan air di sejumlah lokasi jalur rel. Pantauan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) hingga pukul 06:00 WIB terdapat genangan air di sejumlah titik antara lain di Kampung Bandan, Jakarta Kota, Tebet, dan Kalideres-Rawa Buaya.
Humas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCI), Eva Chairunisa mengatakan, genangan di Tebet, dan Kalideres-Rawa Buaya Sejauh ini belum berdampak pada operasional KRL Jabodetabek.
“Sementara genangan di Jakarta Kota sempat mengganggu sistem persinyalan hingga pkl 05.45 namun saat ini sudah normal kembali. Saat ini seluruh KRL dari arah Bogor/Depok maupun Bekasi telah dapat melayani penumpang hingga stasiun Jakarta Kota,” ujar Eva Chairunisa.
Khusus untuk Kampung Bandan, lanjut Eva, genangan air di antara Stasiun Angke – Kampungbandan dan Stasiun Kampungbandan – Kemayoran saat ini masih diatas permukaan rel sehingga KRL belum dapat melintas.
KRL relasi Bekasi – Jakarta Kota juga mengalami antrian dampak gangguan persinyalan, namun demikian perjalanan krl dua jalur tetap dapat dilakukan.
Untuk sementara pola operasi perjalanan KRL diatur seperti berikut:
– KRL Bogor/Depok tujuan Jatinegara, perjalanannya hanya sampai Stasiun Duri.
– KRL Feeder Manggarai – Duri PP perjalanannya dibatalkan, untuk mengurangi antrian kereta di Stasiun Duri dan kepadatan di lintas Manggarai
– Untuk melayani pengguna di lintas Jatinegara, Pasar Senen, hingga Kemayoran, PT KCJ menjalankan sementara KRL Feeder Jatinegara – Kemayoran PP.
Antrian KRL dampak genangan air juga terjadi di sekitar jalur rel wilayah Sudinara, sehingga untuk keselamatan dan keamanan pada beberapa titik tertentu krl harus mengurangi kecepatan.
“PT KCJ memohon maaf atas gangguan perjalanan KRL dampak dari curah hujan yang tinggi dan menyebabkan banjir di sejumlah lokasi jalur rel pagi ini,” turur Eva.
Eva mengatakan; PT KCJ akan tetap memantau kondisi di lokasi dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait agar perjalanan KRL dapat kembali normal bilamana ketinggian air sudah memungkinkan.
“Seluruh pengguna jasa dihimbau untuk tetap memperhatikan keaelamatan dan keamanan saat beraktivitas di Stasiun dan di KRL. Pengguna jasa dihimbau untuk tidak memaksakan diri naik apabila krl telah penuh dan menunggu KRL selanjutnya,” imbuj Eva.(Tan)
