Pasuruan, reportasenews.com – Yayasan Pendidikan Al Ikhlas yang berada di Desa Kendang Dukuh, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, yang mengelola bidang pendidikan, selama ini menggratiskan (tak dipungut biaya sepeserpun) bagi warga sekitar atau luar desa yang dikelola yayasan mulai dari TPQ, PAUD, TK, SDI, SMPI dan SMK.
Sejak tahun 2012 yayasan yang dipimpin KH Ahmad Zaini ini ikut berkiprah dalam mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan gratis ini diterapkan di semua jenjang sekolah yang dipimpinnya. Bahkan warga sekitar sudah merasakan pendidikan gratis ini, tanpa pandang status.”Pendidikan gratis di yayasan Al Ikhlas ini dimulai sejak tahun 2012 silam,” papar Gus Zaini, sapaan akrab KH Zaini, Senin (6/8/2018).
Ia menjelaskan bahwa penerapan gratis ini berkaca dari pengalamannya semasa kecil di lingkungan ia tinggal. Karena untuk sekolah harus mengeluarkan dana. Sehingga hal itulah yang mengacu dirinya untuk berbuat yang terbaik bagi warga sekitar sesuai dengan amanat Undang-Undang, untuk memberikan pelayanan pendidikan pada warga.
Bahkan untuk merintisnya, Gus Zaini berupaya keras. Kesulitan demi kesulitan dilaluinya meski harus mengorbankan hartanya, mulai dari gadai mobil yang dimilikinya hingga dijual agar yayasan bisa berjalan dan tak terhenti.”Dengan tekad dan niatan yang tulus, kendala bisa dilalui dan harapan itu akhirnya terwujud hingga sekarang,” tukas Gus Zaini.
Untuk menunjang keberlangsungan pendidikan di yayasannya, Gus Zaini bersama pengurus lainnya, juga membuka usaha koperasi dan swalayan, dari donatur tak tetap, BSM dan BOS,”Bantuan itu untuk menunjang kegiatan proses belajar di sekolah yang dikelola yayasan. Mulai gaji guru, kebutuhan sekolah hingga kebutuhan siswa-siswi ,” imbuhnya.
Warga yang mendaftarkan anak-anaknya ditanggung biaya keseluruhannya oleh yayasan mulai dari seragam hingga kebutuhan buku bagi siswa-siswi. Tak hanya itu, semua siswanya diberikan pelayanan antar jemput mobil juga untuk siswa berada di luar desa.”Fasilitas antar jemput mobil ini disediakan yayasan,” tandas Mahsun, guru SMPI Al Ikhlas.
Sudah ada 500 lebih siswa-siswi yang ikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sejak tahun 2012. Yayasan yang juga kelola Pondok Pesantren (Ponpes) ini. Sudah ada puluhan santri yang mondok.”Kami berupaya maksimal untuk memberikan pendidikan gratis tanpa membebani masyarakat, dengan tim pengajar yang teruji,” tambah Chumaidi, seorang guru SMK Al Ikhlas ini. (abd)
Komentar