Istambul Turki, reportasenews.com : – Kedutaan AS menutup kantornya di Turki pada Selasa setelah seorang pria Turki melepaskan tembakan diarea luar kedubesnya di Ankara, hanya beberapa jam setelah seorang polisi lokal menembak mati Kedubes Rusia. Dalam 10 hari terakhir ini, serangan teroris telah menewaskan 59 orang di Turki.
Sumber AS dalam sebuah pernyataan menyebutkan akan menutup kedutaan dan konsulat-nya sementara di Istanbul dan Adana yakni pangkalan udara Incirlik “joint forces” antara Turki-Amerika.
Seorang pria diidentifikasi sebagai Sahin S., mengeluarkan senapan terkokang yang disembunyikan dibalik mantelnya saat ia mendekati kedutaan AS dan menembakkan hingga sembilan kali diudara semalam, menurut kantor berita Anadolu milik Turki. Polisi Turki menjaga fasilitas vital milik Amerika menahan pria itu dan menyelidiki insiden penembakan tersebut
Para pejabat Turki dan Rusia telah mengecam serangan itu sebagai aksi teror disaat kedua negara bekerjasama meningkatkan hubungan bilateral dan upaya untuk mengamankan gencatan senjata di Suriah. Pihak AS dengan keras mengutuk pembunuhan Dubes Karlov, ditandai dengan pernyataan Sekretaris Negara AS, John Kerry menawarkan bantuan untuk menyelidiki apa yang disebutnya “serangan keji.”
Ketegangan antara Ankara dan Washington karena perbedaan sikap atas kebijakan di Suriah, juga telah memicu teori konspirasi di Turki, di mana surat kabar pro-pemerintah telah menuduh AS berencana membuat kudeta 15 Juli terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan juga tuduhan sebagai dalang yang mensponsori pemberontak Kurdi.(HSG/ WSJ)