Inggris, reportasenews.com – Aksi balas membalas dan memecah belah masyarakat Inggris dengan komunitas muslim bergulir memasuki episode baru. Seorang pria yang disebutkan berkulit putih menyerang jemaah mesjid Finsbury Park dan melukai beberapa muslim disana sehabis shalat.
Polisi yang menangani insiden tersebut mengatakan sebagai ‘serangan teroris potensial’, kata Perdana Menteri. Ini bukan kategori white supremacist, tapi dikelompokan dengan “serangan teroris”.
Saksi-saksi tersangka serangan teroris Finsbury Park mengklaim ada seorang pria berteriak “Saya akan membunuh semua Muslim” setelah sebuah van menabrakan dirinya kearah kerumunan muslim di dekat masjid di daerah tersebut.
Sedikitnya satu orang tewas dan 10 lainnya cedera saat sebuah van menabrak pejalan kaki yang mengikuti sholat di masjid Finsbury Park di London utara pada dini hari Senin pagi.
Seorang saksi mata mengatakan bahwa dia mendengar seorang pria mengatakan: ‘Saya akan membunuh semua Muslim, saya akan membunuh semua Muslim’ “.
Pria yang ingin disebut sebagai Abdulrahman (bukan nama sebenarnya) mengatakan bahwa dia dan teman-temannya telah berhenti untuk membantu seorang pria tua yang terbaring di trotoar jalan sekitar pukul 12.20 pagi hari Senin.
“Dalam hitungan detik hal mengerikan ini terjadi,” katanya.
“Secara harfiah dalam semenit, sebuah van dengan kecepatan tinggi mengarah ke tempat kami berada dan berlari menghampiri orang yang tergelatak di lantai dan orang-orang di sekitarnya, sekitar delapan orang atau 10 orang terluka, beberapa di antaranya serius. Saya aman, tapi teman-teman saya terluka. ”
Pengemudi van, yang digambarkan oleh saksi mata sebagai orang kulit putih berbadan besar, ditangkap dilakosi TKP oleh anggota masyarakat setelah serangan di Seven Sisters Road.
Abdulrahman berkata: “Saya berhasil menangkap supir van saat keluar dari mobilnya”.
“Dia ingin melarikan diri dan berkata, ‘Saya ingin membunuh orang-orang Muslim’ Jadi dia kembali ke jalan utama dan saya berhasil menelikungnya diaspal dan saya dan beberapa orang lainnya berhasil menahannya sampai polisi tiba, Sekitar 20 menit saya pikir, sampai polisi tiba”.
“Orang-orang sangat kesal, mereka berteriak, orang-orang berkata, ‘di mana polisi, di mana ambulansnya?’ Orang-orang berkata, ‘tahan pelakunya diaspal’, orang-orang bertanya kepada TSK, mengatakan ‘mengapa Anda melakukan ini?’ Korban bereletakan di aspal. ”
https://youtu.be/q5CO84qFs6c
Abdulrahman mengklaim sopirnya mengatakan “bunuh saya”, karena dia menekan kepala pelaku tabrakan itu di tanah.
Dia menambahkan: “Saya berkata, ‘katakan mengapa Anda mencoba mengemudi untuk membunuh orang yang tidak bersalah?’ Ketika dia masuk ke van polisi dia memberi isyarat, dia tertawa.
“Dia memang sengaja melakukan ini, dia menyebabkan kejadian ini.”
Abdulrahman mengatakan bahwa dia percaya orang tua itu, yang telah terbaring di tanah sebelum serangan tersebut, telah meninggal dunia, sementara beberapa temannya dibawa di rumah sakit.
Perdana Menteri Theresa May mengatakan bahwa polisi memperlakukannya sebagai “serangan teroris potensial”.
Walikota London Sadiq Khan mengatakan: “Meskipun ini tampaknya merupakan serangan terhadap komunitas tertentu, seperti serangan mengerikan di Manchester, Westminster dan London Bridge, ini juga merupakan serangan terhadap semua nilai toleransi, kebebasan dan rasa hormat bersama kami.”
Saksi lain berkata: “Dari jendela, saya mulai mendengar banyak teriakan dan melengking, banyak kekacauan di luar. Semua orang berteriak, ‘Orang-orang dihajar mobil van, orang-orang ditabrak mobil van.’
“Ada van putih ini berhenti di luar masjid Finsbury Park yang sepertinya telah sengaja menabrakan dirinya ke orang-orang yang selesai shalat di mesjid.” (Hsg/ Independent)