Menu

Mode Gelap

Daerah · 21 Apr 2018 15:13 WIB ·

 Serunya Ketika Dua Gadis Belia Ini Menari ‘Lengger’ di Hari Kartini


					Rukiyati dan Salma ketika menari Lengger untuk perayaan hari Kartini, di Kota Probolinggo Jawa Timur.(foto: dic) Perbesar

Rukiyati dan Salma ketika menari Lengger untuk perayaan hari Kartini, di Kota Probolinggo Jawa Timur.(foto: dic)

Probolinggo, reportasenews.com – Setiap peringatan hari besar nasional, utamanya peringatan Pahlawan wanita Raden Ajeng Kartini, seluruh rakyat di tanah air tak luput merayakannya yang jatuh setiap tanggal 21 April.

Seperti perayaan Kartini, di Kota Probolinggo Jawa Timur. Seorang gadis yang belia, ia terus menghidupkan kesenian tradisional yang harus tetap dijaga dan terus diterapkan dari zaman ke zaman. Adalah kesenian tari ‘Lengger’.

Seperti yang diperankan oleh gadis belia kaka dan adik ini, yakni  Rukiyati (17) dan  kakaknya, Salma (23) warga Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Sejenak membaca dua saudara ini, yang terus berupaya menghidupkan tari Lengger. Mereka menampilkan yang terbaik kemampuannya dalam perayaan hari Kartini 2018 ini.

Sisi lain dari kemampuan yang dimilikinya, meraka memanfaatkan kemampuan itu untuk mengais rezeki. Mereka sering tampil ketika liburan sekolah, disetiap pegelaran acara di seputar Kota Probolinggo.

Kesenian lengger sendiri, merupakan kesenian khas Kota Probolinggo. Dimana kesenian ini layaknya kidungan jula juli. Yaitu sinden menyairkan  lagu-lagu diiringi musik gamelan. Serta tarian gemulai.

Keduanya ditemukan tampil pada malam perayaan hari Kartini, di di depan pasar mangunharjo, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, Jumat (20/4) malam.

Biasanya, tip atau upah dari penggemar yang ingin menari bersamanya, besarnya bervariasi. Hasil yang terkumpul itu, kemudian dibagi rata dengan seluruh anggota lengger lainnya.

Mulai dari pemain musik, penari dan penembang. Tak jarang pula, semalaman menari, keduanya hanya mendapat enam ribu rupiah saja. Bahkan juga sering, keduanya pulang dengan tangan hampa.

Rukyati mengatakan, dirinya hobby menari memang sejak kecil, karena memang dari ayahnya yang sering mengajarinya untuk menari. Tak jarang, ayahnya juga sering mengajaknya ketika ada tanggapan untuk tarian yagn diperankan oleh ayahnya sendiri.

“Sejak itulah saya sangat menyukai tari-tarian. Pada masa kecil saya sering diajak bapak ikut tanggapan. Akhirnya saya suka, hingga saat ini. Kedepan, setidaknya kesenian ini dapat perhatian dari pemerintah. Sehingga tidak hilang begitu saja ditelan perkembangan jaman,” Harap Rukiyati.

Tak jarang, kedua gadis belia ini mendapat perlakuan tak senonoh dari penggemarnya. Namun hal itu, tidak sampai kelewatan. Sebab keduanya, sudah punya cara tersendiri untuk menghindari penonton yang bertindak diluar batas kewajaran itu.(dic)

 

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Merasa Tak Adil, Puluhan Nakes RSUD Ahmad Ripin Muaro Jambi Datangi Kantor Bupati

3 Oktober 2024 - 19:12 WIB

4 Pemuda ditetapkan sebagai Tersangka Penganiayaan Anak hingga Tewas karena Mencuri

3 Oktober 2024 - 18:43 WIB

Minati Produk Batik Sawit Smart Batik, Thomas Djiwandono: Produknya Bagus dan Harus Terus Dikembangkan

3 Oktober 2024 - 18:31 WIB

Polisi : Depresi Akibat Masalah Ekonomi, Motif Wanita Muda Akhiri Hidup Loncat dari Lantai 3 Mall

3 Oktober 2024 - 14:43 WIB

Wanita Tewas Jatuh dari Lantai 3 GAIA Mall Kubu Raya, Polisi Selidiki Motif di Balik Tragedi

2 Oktober 2024 - 10:36 WIB

Tiga Hari dalam Pencarian, Penjual Sayur yang Tenggelam di Sungai Melawi Ditemukan Tewas

28 September 2024 - 18:41 WIB

Trending di Daerah