Pasuruan, reportasenews.com – Ratusan nelayan yang berada di pesisir Kota Pasuruan, Jawa Timur, kembali menggelar ritual petik laut. Kegiatan yang digelar setiap tahun sekali ini, merupakan bentuk rasa syukur para nelayan sekitar kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas hasil tangkapan laut yang begitu melimpah selama ini. Sekaligus hal itu merupakan rangkaian dari Hari Jadi Kota Pasuruan ke-331.
Sejak pagi kalangan nelayan dan ribuan warga di wilayah pesisir pantai utara ini, sudah berdatangan ke pelabuhan di Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo, untuk ikut serta dalam rangakaian ritual petik laut tersebut. Dengan bersemangat mereka naik ke kapal–kapal yang diberangkatkan beriringinan menuju ke tengah laut untuk melakukan larung sesaji.
Sebanyak 92 kapal yang ikut mengiringi larung sesaji ini. “Dan ini memang sudah menjadi tradisi nelayan disini, untuk menggelar petik laut. Para nelayan disini meyakini kalau hasil tangkapan ikannya akan turun bila tak menggelar petik laut. Sehingga kegiatan ini sudah menjadi tradisi selama ini, ”terang Imam Syafi’i, salah satu warga sekitar, Senin (13/3).
Kapal-kapal yang mengiringi sesaji tersebut hingga menuju ke tengah laut. Sesaji berupa kepala sapi itu lalu dilarungkan oleh sesepuh adat dan kemudian dibacakan doa-doa. Barulah setelah itu sesaji ditenggelamkan di tengah laut. Bahkan beberapa nelayan dan warga yang ikut dalam ritual petik laut pun ada yang nekat terjun ke laut untuk mengambil sesaji itu.
Sementara itu, Wali Kota Pasuruan, Setiyono mengungkapkan, bahwa kegiatan petik laut ini merupakan tradisi nenek moyang masyarakat di pesisir Kota Pasuruan. Kegiatan ini dilakukan para nelayan atas rasa syukurnya pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Ritual ini digelar setiap tahun sekali dalam rangka untuk mensyukuri hasil tangkapannya. “Ritual petik laut ini adalah tradisi nenek moyang kita, yang harus dilestarikan, “bebernya.
Tradisi ini, lanjut Setiyono hendaknya dilakukan hingga anak cucu nantinya. Karenanya pihaknya berharap agar ritual petik laut jangan sampai surut oleh perkembangan zaman.” Semoga ke depannya tradisi ini akan terus dikembangkan dengan lebih bertambah maju dan meriah lagi, “imbuh Wali Kota Setiyono dalam sambutannya, sebelum memberangkatkan iringan kapal yang membawa sesaji. (abd)