Probolinggo, reportasenews.com – Kasus Difteri yang merambah di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, dalam setahun terakhir 2017 ini, tercatat ada 11 kasus Difteri yang masuk kategori suspect atau yang dicurigai terjangkit Difteri.
Dan ini sudah masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB), dari 11 kasus tersebut, dua orang meninggal dunia. Di bulan Desember 2017 ini, ada dua pasien yang dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, dua pasien tersebut, 1 orang berusia 9 tahun posistif, dan 1 orang berusia 19 tahun masih suspect.
Hal tersebut diungkapkan oleh Lilik, selaku Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo. Menurutnya, tiap kali ada kasus Difteri, dipastikan status masuk KLB. Sebab, kasus difteri merupakan penyakit akut yang mengancam nyawa dan menular diakibatkan corrynebacterium diphtheriae dengan ditandai pembentukan pseudo-membran mukosa dan kulit.
Lilik mengaku, kegiatan untuk pencegahan kasus difteri itu sudah melekat di Puskesmas-puskesmas. Namun pihaknya juga turun melakukan pencegahan. Mulai melakukan mapping daerah yang sudah 2-3 tahun berturut-turut tidak UC, untuk segera dilakukan BLF atau crash pogram. Supaya tidak terjadi KLB khususnya Difteri
“Di Kabupaten Probolinggo, dalam kurun waktu setahun belakangan ini tercatat ada 11 kasus suspect (dicurigai) Difteri. Namun, yang paling banyak yang terjadi pada bulan April 2017. Dua orang terjangkit meninggal dunia,”terang Lilik, saat dikonfirmasi, Kamis (14/12).
Pada tahun 2016 lalu kata Lilik, hanya terdapat dua kasus Difteri yang suspect, dan 1 meninggal dunia. Selannjutnya, pihak Dinkes masih melakukan pengambilan sample untuk diuji laboratorium di Surabaya. Namun, hasil sementara terhadap dua pasien yang dirawat pada bulan Desember ini, 1 orang dinyatakan positif.(dic)