Amerika, reportasenews.com: Ketika Sigma melepaskan lensa super tele 500mm, para fotografer outdoor dan sport langsung menyambut antusias. Produsen lensa kelas kakap sajalah yang berani memproduksi lensa kelas 500mm, maka posisi Sigma jelas sebagai produsen lensa kampiun dunia.
Secara fisik lensa ini sangat elok dipandang, dibangun dengan bahan baku yang diklaim militray-grade, tubuhnya tampak solid dan kokoh. Dia tampaknya memang didesain untuk fotografer alam bebas yang memburu hewan liar dihutan, atau untuk fotografer sepakbola.
Sejak dahulu, pasar lensa kelas 500mm memang hanya untuk fotografer hewan liar dan olahraga. Aplikasi lainnya adalah untuk fotografer “paparazi” yang dikenal suka membuntuti selebritas kelas dunia dari kejauhan untuk menangkap momen private mereka.
Dimensi fisiknya tergolong cukup besar dan sulit disembunyikan dibalik mantel, atau cukup merepotkan apabila ditenteng dibahu jalan kian kemari. Lensa ini lebih enak dipakai memakai monopod atau tripod dengan gimbal ball.
Sigma mengatakan bahwa Sigma 500mm f / 4 DG OS HSM Sport Lens ini hanya dikenai harga 2/3 harga lensa Canon, atau dipangkas 60% dari harga lensa Nikon. Dan ini jelas menggembirakan bagi para fotografer.
Sementara itu bukaan aperture f/4 sebetulnya merupakaan aperture “alamiah” dari keluarga lensa super tele yang bermain di 500mm ke 600mm. Bukaan selebar itu memang hanya bisa dipakai untuk outdoor siang hari, tapi masih terbantu dengan kekuatan ISO kamera digital modern yang kian canggih.
Aperture f/4 juga menunjukan besarnya casing lensa tidak terlalu besar akibat dipaksa menampung diameter lensa dan grouping yang terlalu banyak dibanding dengan apreture f/2,8. Ini artiya lensa super tele kelas 500-600mm ini akan menjadi lebih ringan dan lebih nyaman dibawa kian kemari (HSG)