Menu

Mode Gelap

Kesehatan · 30 Mei 2017 04:00 WIB ·

Sistem Rumah Sakit Islam 1000 tahun Silam Dipakai di Dunia Medis Modern


					Dokter Islam 1000 tahun silam menerapkan sistem rumah sakit yang dipakai dijaman ini Perbesar

Dokter Islam 1000 tahun silam menerapkan sistem rumah sakit yang dipakai dijaman ini

Reportasenews.com – Rumah sakit umum dengan sistem terintegrasi sering dikatakan dimulai dari ilmu kedokteran Islam. Adalah Kalifah Al-Walid I dari era kekalifahan Ummayah (705-715) di Damascus yang menyediakan sebuah rumah penyembuhan yang disebut sebagai “Bimaristan, atau Maristan”, sebuah kalimat Persia yang artinya: Bimar= orang yg sakit, dan Istan=rumah.

Rumah sakit dimasa awal Islam ini mempunyai konsep yang berbeda dengan praktek tabib diera sebelumnya seperti jaman Mesir purba, India, Roma atau Mesopotamia, yakni rumah sakit dimasa Islam terbuka buat publik, bukan golongan tertentu saja, misal dijaman Roma ada dokter hanya khusus buat anggota kerajaan dan gladiator, tapi bukan untuk publik.

Lalu dikatakan bahwa rumah sakit islam sudah mempunyai ruang praktek dokter, ruang bedah tubuh, ada ruang tunggu buat keluarga, disediakan ruang apoteker untuk meracik obat, dan bahkan rumah sakit jaman islam sudah menyediakan konsep bagi yang miskin gratis melalui dana zakat infaq, dijaman sekarang mirip dengan asuransi kesehatan atau di indonesia mirip ide jamsostek.

Dasar awal konsep rumah sakit dan perawatan ideal bagi pasien yang kita lihat sekarang diterapkan dijaman modern ini sudah dimulai hampir 1400 tahun silam dimasa awal Islam.

Dijaman Kalifah Harun Al Rasyid abad 9 (skt 980), tercatat beberapa rumah sakit dibangun di Baghdad dengan fungsi pengobatan yang makin beragam. Di Mesir sendiri disebut tahun 972  ada rumah sakit yang dibangun oleh gubernur era Abassiah bernama Ahmad ibn Tulun diwilayah Fustat (sisi kota tua Cairo).

Catatan penting lain, Sultan Salahuddin membangun rumah sakit Nasiri, ditahun kemudian semakin maju dibawah masa Mansuri tahun 1284 sehingga menjadi rumah sakit paling utama diabad 15 di Mesir. Sementara itu ditetangganya, kota Baghdad juga ada 5 rumah sakit dibangun awal abad 10, mereka sudah punya konsep “visiting doctor” kebeberapa desa terpencil (jaman modern ini mungkin mirip tugas dokter ke puskesmas pedalaman) , mereka juga melayani para narapidana (praktek dimasa Roma, napi dibiarkan mati didalam penjara atau diumpankan kesinga).

Untuk Baghdad, catatan sejarah terpenting adanya rumah sakit yang dibangun 982 (372 H) oleh pemimpin Adud al-Dawlah, mereka sudah ada 25 dokter terampil, ruang operasi, ahli ophthalmologist, dan ahli tulang chiropractic. Seorang pengembara asing pernah membuat catatan ttg rumah sakit ini di tahun 1184 sebagai gedung yang sangat besar ukurannya.

pengobatan islam

Apa yang kalian lihat sebuah rumah sakit dijaman modern ini, bisa dibilang sudah dilakukan oleh negara muslim sejak 1000 tahun silam. Mulai dari ilmu kesehatannya, layout gedungnya, bahkan konsep pengobatan gratis juga sudah ada.

Rumah sakit Islam bersandar pada ilmu kedokteran murni tidak ada praktek bakar menyan mengusir roh jahat, tabib muslim tidak “menggebuki” babak belur pasien, semua obat-obatan hasil racikan ahli kimia yang logis masuk akal serta terukur olahan kimiawi, secara saintis terbukti menyembuhkan sisakit bukan diagnosis bersandar takhayul, tersedia apotik untuk obatnya, kode etik yang sdh dipahami oleh staff dokter, dan rumah sakit punya sistem management khusus, ada program visiting doctor dan banyak lagi, inilah perbedaan paling besar dg cara pengobatan sebelum era Islam.

Ketika orang Eropa pertama masuk kewilayah timteng, mereka menyebut muslim sebagai bangsa barbar, “agama alien, masyarakat infidel yang tersesat” (bahasa latin= infedelis), dan ternyata faktanya tidak seperti itu. Hasil buah pemikiran masyarakat muslim juga diangkut untuk diterapkan dinegara eropa termasuk cara pengobatan Islam. Itu merupakan sumbangan buah pikir masyarakat Islam atas dunia medis.

Rasulullah Saw menjawab, “Allah SWT tidak menurunkan penyakit kecuali Dia menyertakan obat dan penyembuh atas penyakit tersebut, selain kematian.”

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah. Jika ilmu itu memberi manfaat buat masyarakat tentu itu keberkahan buat manusia.

“Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya” (YUNUS 10 : 100). (Hsg)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Gunakan Sabu Sebagai Doping, Sopir Travel Ditangkap Polisi

20 September 2024 - 18:34 WIB

Polda Jambi Gagalkan Penyeludupan 2 Kilogram Sabu Jaringan Antar Provinsi

20 September 2024 - 16:51 WIB

Dua Tahanan yang Kabur dari Sel Polres Kerinci Berhasil Dibekuk

20 September 2024 - 16:23 WIB

Dukung eSport, Oxygen.id Gelar Turnamen Cup FC24 Series

20 September 2024 - 14:17 WIB

Dua ABK KM Sinar Bintang 1 yang Hilang Ditemukan Tim SAR Gabungan

20 September 2024 - 13:14 WIB

Pratu Daun Yonathan Raih Medali Medali Perak Eksibisi IBCA MMA di PON XXI Aceh-Sumut

20 September 2024 - 11:35 WIB

Trending di Daerah