Probolinggo, reportasenews.com – Insiden ambruknya tiang penyangga (girder) fly over tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) di Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Minggu (29/10). Pihak PT.Waskita Karya. Tbk menyebut, bahwa pasca kejadian itu tak ,berpengaruh pada jalannya operasional pembangunan tol Paspro.
“Sesuai dengan target yg ada, insiden runtuhnya girder fly over tidak berpengaruh pada operasional pebangunan tol sesi 2 dan 3, dimana pada Juni 2018 menmdatang untuk wilayah Tongas dan Leces ditargetkan rampung,”ujar Fathurahman, Kepala Divisi IV PT. Waskita Karya, Selasa (31/10).
Ia mengatakan, hingga hari ini di sekitar lokasi kejadian tengah dilakaukan pembersihan. Proses pembangunan hanya di lokasi kejadian saja yang diberhentikan sementara, sedangkan dilokasi lainnya tetap berjalan seperti biasanya.”Karena untuk mencapai target yang telah ditentukan,”terangnya.
Namun sejauh ini lanjut Fathurahman, pihaknya juga masih belum mengetahui penyebab ambruknya girder tersebut. Kejadian itu menurutnya diluar kendali. Dimana telah dilakukan imbauan sejak awal bahwa ada larangan-larangan di lokasi tertantu, dimana yang tidak berkepentingan tidak boleh masuk.
Masih ada beberapa hambatan dalam pembangunan tol Paspro. Dimana kata Fathurahman, masih belum ada penyelesaian sola pembebasan tanah, yang salah satunya menjadi penghambat jalannya pembangunan tol harus bisa di selesaikan tahun ini.
“Semoga saja di tahun ini semua bisa teratasi. “Tapi yang terbesar adalah pembebasan tanah bukan perorangan, melainkan lembaga seperi madrasah, masjid, makam, atau lainnya,”tambahnya. (dic)