Probolinggo, reportasenews.com – Agus Rahardjo Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama rombongan, datang ke Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid (NJ) di Desa Karanganyar, kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, dalam acara Stadium General yang diadakan Institut Agama Islam (IAI) di Kampus NJ, Sabtu (9/9).
Kedatangan Agus Rahardjo bersama rombongan dari Jakarta, mengajak sinergitas dan menggandeng perguruan tinggi di kalangan pesatren, untuk bersama-sama berperan memberantas tindak pidana korupsi yang kian merajalela ini, utamanya di Jawa Timur.
Agus Rahardjo,disambut pengasuh Ponpes NJ yakni KH Zuhri Zaini, beserta para pengurusnya. Kali ini, Agus Rahardjo, mengajak perguruan tinggi berbasis pesantren bersama KPK untuk menuntas korupsi aliran dana desa yang telah diterima oleh setiap desa dari pemerintah.
KPK melakukan pengenalan kepada mahasiswa dampak dan buruknya korupsi yang menjadi kejahatan yang luar biasa, yang telah menghancurkan sistem perekonomian, sistem demokrasi, politik, hukum, pemerintahan dan tatanan sosial kemasyarakatan di negeri ini.
Menurut KH Abd Hamid Wahid, selaku Rektor IAI di Ponpes NJ, pembahasan bersama mahasiswa di pesantren kali ini cukup penting. Pasalnya, mengingat aliran dana desa belakangan ini banyak yang disalahgunakan. Mengacu pada UU No 6 tahun 2014 tentang Desa, memberi jaminan yang lebih pasti. Dengan itu, mahasiswa turut mengawal dan mengawasi pengeolaan dana desa yang diterima setiap desa dari pemerintah.
“Mahasiswa dan siswa di bawahnya merupakan pewaris bangsa terlibat aktif dalam upaya pemberantasan korupsi. Dunia pendidikan harus turut serta mencegah korupsi dan ikut membangun budaya anti korupsi di negeri ini,” kata KH Abd Hamid Wahid, usai acara.
Sementara itu dikatakan Agus Rahardjo, Ketua KPK pemdidikan di kalangan pesantren utama mahasiswa, sangat kuat untuk melakukan langkah atau membantu adanya kejahatan yang luar biasa. Salah satunya kejahatan tindak pidana korupsi ini. mereka (mahasiswa) yang telah membentuk karakter dan membentuk moralitas, itu menjadi unsur yang penting untuk turut serta mengawal kejahatan korupsi yang merugikan negera ini.
“Dunia pendidikan dan mahasiswa sangat kuat jika benar-benar membantu. Seperti kita ketahui saat ini dana desa sudah mulai turun ke desa. Kami berharap mereka bisa berperan di desa, Kecamatan dan di Kabupatennya masing-masing. Karena tanpa bantuan dari seluruh elemen masyarakat KPK juga lemah. Karena sisi lain, KPK tidak bisa masuk ke desa,” tukas Rahardjo, kepada wartawan usai kegiatan tersebut.
Agus Rahardjo sangat meminta kepada seluruh masyrakat se-Indonesia. Agar segera melaporkan kejahatan mtindak pidana korupsi, jika menemukan di daerah masing-masing. ”Jangan takut untuk melapor kepada kami. Kami sangat membutuhkan kerja sama yang baik dari masyarakat,” tutupnya.(dic)