Amerika, reportasenews.com: Staf presiden AS mempunyai tugas tambahan yang cukup memusingkan, yakni mereka harus berusaha Presiden Trump jangan terlalu lama “bengong” sendirian agar dia tidak membuat pernyataan heboh di Twitter. Jika Trump sibuk, maka dia tidak mencuit di Twitter.
Trump adalah Presiden AS yang tergila-gila dengan twitter. Dia banyak mencuit di Twitter mengomentari banyak hal. Bahkan dia suka menumpahkan rasa kesalnya juga di Twitter.
Lumayan sulit melarang dia berhenti dari bermain Twitter. Apapun yang ditulis dia di Twitter sontak akan membuat jadi berita headlines, mengundang pro dan kontra, baik itu serius atau malahan mem-bully Trump secara viral.
Media Politico mengutip enam mantan pejabat kampanyenya mengatakan bahwa mereka mempunyai strategi khusus menjauhakn Trump dari Twitter.
Trump jangan diberi laporan media yang menyerang dia, dan dirinya harus mendapatkan pujian agar hatinya senang. Pujian akan membuat hatinya riang, dan ini menjauhkan dia dari marah-marah mencuit dimedos.
Bagian paling sulit adalah mencegah apa yang dia liat di TV cable. Karena apapun yang dilihat bisa membuat dia langsung bereaksi. Misal kasus kemarin dia langsung bereaksi atas serangan teroris di Swedia gara-gara menonton berita di TV, dan ternyata Swedia tidak kena serangan teroris satupun seperti ocehan dia.
Para stafnya mencegah jangan sampai Trump sendirian sekian jam terlalu lama. Ini akan “berbahaya” karena dia akan mengkonsumsi TV terlalu banyak dan membaca semua kritikan pedas dunia luar atas kebijakan dia.
“Meninggalkan dia sendiri selama beberapa jam terbukti bisa merusak mood dia, karena ia mengkonsumsi terlalu banyak televisi dan semua kritikan masyarakat di luar Gedung Putih,” kata laporan itu.