Menu

Mode Gelap

Hukum · 16 Des 2016 12:59 WIB ·

Survey LSI: Ahok Masih Populer, Tetapi Agus dan Anies Lebih Disukai


					Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

Jakarta, reportasenews.com-Lembaga Survei Indonesia merilis hasil sigi tingkat kesukaan dan kualitas personal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dari tingkat popularitas, survei menunjukkan 100 persen responden sudah mengenal sosok Ahok. Namun hanya 54 persen yang menyatakan kesukaannya kepada calon inkumben tersebut.

Survei dilakukan setelah insiden Surat Al-Maidah yang melibatkan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Tepat di bawah Ahok, popularitas Agus Harimurti Yudhoyono berada di angka 98 persen. Calon nomor urut satu itu disukai sebanyak 66 dari 98 persen responden yang mengenalnya. Di urutan buncit, popularitas Anies Baswedan terpantau 95 persen. Namun tingkat kesukaan warga terhadap dirinya sejajar dengan Agus, yaitu di angka 66 persen.

“Dari tiga kandidat, Agus dan Anies lebih disukai oleh publik,” kata Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardi , dalam siaran persnya.

Untuk tren popularitas calon gubernur, Kuskridho melihatnya relatif sudah stabil. Popularitas Ahok mencapai 100 persen pada Mei-Juni 2016, turun 1 persen pada November dan kembali menjadi 100 persen pada Desember.

Tren popularitas Agus pada November 2016 sebesar 97 persen, dan hanya naik 1 persen. Sedangkan Anies dari 93 ke 95 persen pada November-Desember 2016. “Sedikit kenaikan popularitas Anies Baswedan,” ujarnya.

Kuskridho alias Dodi melihat tren tingkat disukai calon gubernur mengalami perubahan. Misalnya, Ahok yang semula disukai sebanyak 72 persen pada Mei-Juni 2016 menurun tajam di angka 52 persen pada November 2016. Sebulan kemudian, tingkat disukainya naik 2 persen. Adapun tingkat kesukaan Agus dan Anies sama-sama berada di angka 67 persen pada November 2016, lalu relatif tak berubah karena hanya turun 1 persen pada Desember.

Survei dilakukan dalam rentang 3-11 Desember 2016, dengan melibatkan 800 responden di Provinsi DKI Jakarta yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dan memiliki toleransi kesalahan sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (pr)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Polres Depok Ungkap Belasan Kasus Curanmor 

23 Januari 2025 - 05:28 WIB

Bau Busuk Skandal BLBI di Bank Indonesia

23 Januari 2025 - 01:02 WIB

Dirjen PSDKP KKP, Pung: 2623 Petugas Gabungan Solid Bongkar Pagar Laut

22 Januari 2025 - 19:41 WIB

Bakamla RI Gelar Latihan dengan Coast Guard Jepang 

22 Januari 2025 - 13:57 WIB

KPK Periksa Kembali Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu 

22 Januari 2025 - 13:28 WIB

Cacat Prosedural, Menteri ATR/BPN Batalkan Status  SHGB dan SHM Pagar Laut Tangerang

22 Januari 2025 - 13:07 WIB

Trending di Nasional