Swedia, reportasenews.com – Swedia makin jernih melihat masalah lingkungan, baru baru ini dibuka mall mengkhususkan untuk menerima barang bekas dan hasil recycling. Barang bekas ada yang perlu diperbaiki lalu dijual ulang.
Indonesia seharusnya punya pusat perbelanjaan barang seken mengingat orang kita dikenal sangat kreatif mengolah barang apapun untuk didaya gunakan ulang. Tapi sayangnya penduduk kita tidak suka membeli barang seken, mungkin karena gengsi atau belum sadar atas lingkungan.
Swedia berbeda, sekalipun penduduknya mampu secara sosial namun mereka sadar sumber daya alam ada batasnya.
ReTuna Återbruksgalleria adalah nama mall unik ini. Letaknya disudut kota Eskilstuna, Swedia. Penduduk dapat mampir kemari mendrop barang lama mereka yang sudah bosan atau tidak dibutuhkan. Dan sebaliknya pembeli dapat mencari barang apa yang mereka inginkan disini.
Mall ini menerima barang dibagian “drop off” kemudian melakukan pensortiran atas item yang diterima. Jika harus diperbaiki maka akan ada langkah renovasi atau reparasi. Dari sini kemudian barang ini disalurkan dalam 14 kategori toko yang ada didalam mall sehingga memudahkan untuk dicari pembeli.
Sortir jenis barang diantaranya, furnitur, komputer, peralatan audio, pakaian, mainan, sepeda, dan peralatan berkebun serta bahan bangunan.
Mall ini dijalankan oleh pemerintah kotamadya. Selain sebagai pusat jual beli barang seken, mall ini juga menjadi ajang bagi perusahaan startup dan seniman menjual produk mereka. Khususnya lagi buat seniman recycling yang mengolah produk lawas menjadi barang baru.
Keuntungan terbesar adalah membantu negara Swedia mengatasi timbunan sampah yang harus didaur ulang dipusat pembuangan akhir sampah. Beban tahunan sampah penduduk bisa ditekan maksimal dengan mendaya gunakan barang lama yang masih bisa dipakai kembali.
Sumber daya alam Swedia sangat terbatas tidak seperti Indonesia sehingga mereka harus berhemat mengelola ini dengan recycling (Hsg)
Foto: ReTuna Återbruksgalleria