Palestina, reportasenews.com : 2016 merupakan tahun paling mematikan’ bagi anak-anak di Tepi Barat Palestina dalam satu dekade. Pasukan Israel menewaskan 32 anak-anak Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur pada tahun 2016, angka tertinggi dalam 10 tahun. Tentara bersenjata lengkap membunuh anak-anak kecil tak bersenjata bagaimanapun merupakan kekejian kemanusiaan.
Kelompok hak asasi Pertahanan Untuk Anak Internasional (DCI) mengatakan temuannya kepada Al JAzeera bahwa tahun lalu angkanya mencapai 32 nyawa anak kecil melayang dibunuh Tentara Israel.
Cabang DCI di wilayah Palestina yang diduduki mencatat pembunuhan 32 anak-anak Palestina (di bawah 18), membuat 2016 “tahun paling mematikan pada dekade terakhir” bagi mereka, kata kelompok itu dalam sebuah laporan terbaru.
Banyak pembunuhan yang terjadi selama serangan militer Israel di kota-kota Palestina di Tepi Barat yang diduduki, konfrontasi dengan tentara Israel atau selama protes bersenjata.
“Tentara Israel melegalkan kebijakan tembak untuk membunuh. Mereka memiliki lampu hijau untuk membunuh warga Palestina, dan fakta bahwa mereka dapat melakukannya karena jaminan impunitas, dan tidak ada konsekuensi apapun atas tindakan penembakan tersebut ,” Ayed Abu Eqtaish, Akuntabilitas Direktur Program di DCI-Palestina, mengatakan kepada Al Jazeera.
Sejak Oktober 2015, tentara dan pemukim Israel telah bertanggung jawab atas pembunuhan setidaknya 244 warga Palestina, termasuk demonstran tak bersenjata, para pengamat, dan dugaan serangan atas apa yang disebut gerakan “Yerusalem intifada” .
Tiga puluh enam warga Israel juga tewas dalam insiden penusukan dan penembakan yang dilakukan oleh Palestina.
“Karena situasi politik, terutama pemberontakan Yerusalem sejak Oktober 2015, angka sudah naik dengan ketegangan dan bentrokan antara tentara Israel dan Palestina meningkat,” kata Abu Eqtaish.
Dari 32 nyawa tersebut, 19 adalah antara usia 16 dan 17, sementara 13 berada di kelompok usia 13 sampai 15 tahun, menurut DCI-Palestina.
Tahun lalu jumlah total warga sipil di bawah usia 18 tewas di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur berdiri di 28 anak. Pada tahun 2014, 13 anak-anak Palestina tewas, sementara empat orang tewas pada 2013.
“Sangat jarang dilakukan penyelidikan setiap terjadi kasus pembunuhan . Hanya ada satu insiden pada tahun 2014 yaitu penembakan di Nadim Nuwara, di mana seorang tentara didakwa,” kata Abu Eqtaish. (HSG/ Al Jazeera)