Arab Saudi, reportasenews.com: Perlombaan untuk membangun pencakar langit dimulai di Amerika Serikat pada tahun 1931 dan selama lebih dari 40 tahun, Empire State Building di Manhattan, New York, adalah tertinggi di dunia. Pada tahun 1973, rekor tertinggi dipegang oleh World Trade Center Towers di kota yang sama, dan setahun kemudian pindah ke Menara Wills di Chicago.
Sejak tahun 90-an, Asia memasuki ajang perlombaan gedung pencakar langit dengan Petronas Towers di Kuala Lumpur pada tahun 1998, lalu dipecahkan rekornya oleh Taiwan pada tahun 2004 dengan gedung “Taipei 101”.
Saling salip membuat rekor gedung tertinggi didunia terus tumbuh. Rekor terbaru saat ini gedung tertinggi didunia dipegang oleh Burj Khalifa di Dubai dengan tinggi 828 meter. Arab Saudi berusaha bersaing dengan membuat Makkah Clock Tower dengan tinggi 559 meter.
Menurut The Guardian, dari 20 gedung tertinggi, empat berada di Timur Tengah, empat di Amerika Serikat (termasuk baru One World Trade Center), dan sisanya 12 tersebar di Asia, termasuk Shanghai Tower. Nafsu untuk gedung pencakar langit belum mereda, dan The Guardian memperkirakan bahwa pada tahun 2020 akan ada lebih dari itu.
Saat ini, dua negara bersaing ketat membangun pencakar langit pemegang rekor tertinggi didunia, yakni Dubai dan Arab Saudi.
Di Dubai, pekerjaan telah dimulai untuk membuat pencakar langit kembar tertinggi di dunia, sedang dibangun oleh Santiago Calatrava yang merupakan bagian dari pembangunan “Dubai Creek Harbour Emaar”. Pihak pengelola Emaar telah mengklaim bahwa The Tower di Dubai Creek Harbour akan selesai pada tahun 2020, bahwa itu akan menjadi yang tertinggi di dunia..
Tak mau kalah, Arab Saudi menyebutkan pada tahun 2020 juga akan membuat proyek pencakar langit terbesar, “Jeddah Tower” dengan ketinggian fantastis 1.006 meter. Ini artinya diatas 1 kilometer lebih tingginya. (HSG/ AL Arabiya)