Situbondo, reportasenews.com – Nasib malang dialami seorang bayi bernama Khusnul Khotimah. Anak pertama pasangan suami (pasutri) Syaiful Rohim dan Waqiyatul Jannah, terlahir dengan organ tubuhnya keluar dari pusar.
Meski demikian, operasi pusar Khusnul Khotimah belum bisa dilakukan, karena pasutri asal Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, Situbondo itu mengaku tidak punya biaya. Saat ini, bayi yang masih berusia enam hari itu, sedang menjalani perawatan intensif di ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Abdoer Rahem Situbondo.
Syaiful Rohim mengaku tak berdaya melihat kondisi anaknya tersebut. Pria yang diketahui bekerja serabutan itu berharap bantuan pemerintah, mengingat biaya pengobatan anaknya diperkirakan menghabiskan dana Rp 60 juta.
“Karena saya hanya sebagai pekerja serabotan, saya berharap bantuan dari pemerintah untuk biaya operasi anak,” kata Syaiful Rohim, saat ditemui di RS Situbondo, Sabtu (22/4).
Menurutnya, diakui anaknya Khusnul Khotimah lahir dalam proses persalinan normal melalui bidan desa, 14 April lalu. Berat badannya memang tak ideal hanya 1, 9 kilogram. “Namun, kondisi organ tubuhnya ada di luar pusarnya, sehingga bidan merujuk Khusnul Khotimah ke RSU Situbondo,” bebernya.
Hingga kini tim medis RSUD Abdurrahem, belum memberikan keterangan resmi, penyebab kondisi organ perut Khusnul Khotimah.
“Tim Medis berencana merujuk Khusnul ke rumah sakit di Surabaya, untuk menjalani operasi pusar. Namun saya belum mengijinkan, karena masih terkendala biaya. Oleh karena itu, saya minta pemerintah untuk membantu biaya operasi Khusnul Khotimah,” pungkas Syaiful Rohim.(fat)