Surabaya,reportasenews.com – Muhammad Nadir Umar, anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, bakala dilepas oleh Polda Jatim, Senin (10/4) sore, setelah diperiksa pihak Densus 88.
Pernyataan pelepasan Nadir Umar itu dilakukan Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera ketika dikonfirmasi reportasenews.com. “Yang bersangkutan kita kembalikan ke keluarganya, setelah diperiksa Densus. Dia tidak terlibat ISIS atau organisasi teroris lainnya. Dia cuma melakukan pelanggaran imigrasi,” ujar Frans Barung Mangera lewat telpon selulernya.
Nadir Umar dijemput Densus 88 di Terminal II Bandara Internasional Juanda Surabaya setelah dideportasi oleh Pemerintah Turki.
Dia dideportasi karena memasuki wilayah perbatasan dengan Suriah di Lebanon. Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, mengatakan, selain Nadir, ada satu WNI lain yang dideportasi, yaitu Budi Mastur, pada hari yang sama. Namun, dia dideportasi via bandara Husein Sastra Negara Bandung.
“Seperti biasa, jika ada laporan WNI yang dideportasi dari Timur Tengah atau terkait informasi radikal, dilaporkan ke Densus 88 untuk diperiksa,” katanya.
Hasil pemeriksaan sementara, lanjut Barung, keduanya masuk ke wilayah Suriah sebagai relawan misi kemanusiaan dari Yayasan Qouri Ummah.
Keduanya berangkat pada 31 Maret dengan membawa uang donasi sebesar 20.000 dolar AS untuk para pengungsi di Turki dan Lebanon.
Di Istanbul, Turki, pada 5 April, keduanya sempat diperiksa karena visa yang dibawa bermasalah dan diamankan pihak imigrasi karena memasuki wilayah perbatasan. “Baru pada 6 April, keduanya dideportasi ke Bandung dan Surabaya via Kuala Lumpur,” tuturnya.
Saat ini, keduanya diperiksa di RPSA Kemensos Bambu Apus dan akan dikembalikan kepada keluarganya setelah pemeriksaan.
Muhammad Nadir Umar dijemput Densus 88 di Terminal II Bandara Internasional Juanda Surabaya, Sabtu (8/4), setelah turun dari pesawat dari Kuala Lumpur Malaysia pukul 15.21 WIB.(ham)