Sintang, reportasenews.com – Bupati Sintang, Jarot Winarno, membuka kegiatan pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-15 tingkat Kabupaten Sintang yang dilaksanakan di Desa Semajau Mekar, Kecamatan Ketungau Hilir, Kabupaten Sintang.
Kegiatan ini sekaligus penutupan turnamen sepakbola antar desa di Kecamatan Ketungau Hilir, Senin (30/7) kemarin.
Dihadiri unsur Forkopimda Kabupaten Sintang, unsur organisasi perangkat daerah Kabupaten Sintang, Unsur Forkopimcam Ketungau Hilir, unsur perbankkan,unsur swasta, masyarakat Desa Semajau Mekar, dan unsur terkait lainnya.
Jarot mengatakan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) merupakan kegiatan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur bangsa yakni semangat gotong royong.
“Inilah media yang tepat untuk membangun bangsa karena akan tercipta musyawarah mufakat dalam menentukan kebijakan dan gotong royong dalam bekerja sehingga ini harus terus diajarkan kepada masyarakat,” kata Jarot.
Dijelaskan Jarot, bahwa gotong royong yang merupakan inti sari dari Pancasila sebagai warisan leluhur bangsa saat ini sudah mulai luntur karena sebelumnya masyarakat yang dulunya dari masyarakat agraris dan masyarakat pedesaan bergeser menjadi jadi masyarakat perkotaan.
“Sifat-sifat individualistik dari perkotaan itu meresap sampai ke desa, dengan kemajuan jaman, kalau ini tidak selalu kita ingatkan nanti luntur. Inilah contoh yang bagus bahwa organisasi perangkat daerah, lembaga swasta, lembaga keuangan perbankan, dan semuanya turun memberikan bantuan meskipun hanya satu kaleng cat, satu pingguinkan dan lainnya turun untuk membantu desa Semajau mekar dan desa-desa lainnya,”imbuhnya.
Dipilihnya Desa Semajau Mekar Kecamatan Ketungau Hilir sebagai tuan rumah pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Kabupaten Sintang tahun 2018 ini, Jarot beralasan Desa Semajau Mekar ini merupakan terasnya Kabupaten Sintang karena berbatasan dengan Kabupaten tetangga yakni Kabupaten Sekadau.
Selain itu diakuinya hal ini untuk pembagian alokasi pembangunan Kecamatan Ketungau Hilir ini selalu ditinggalkan sehingga inilah mengapa tujuan BBGRM ini di laksanakan di Kecamatan Ketungau Hilir.
“Saya sebagai Bupati merasakan bahwa di Ketungau Hilir ini selalu di tinggalkan, kenapa orang berpikir Ketungau Hilir ini termasuk daerah perbatasan padahal bukan, jadi yang dari kue pembangunan kawasan perbatasan tidak dapat dari pembangunan umum pun tidak dapat yang selalu begitu, terutama Ketungau Hilir sebelah kiri. Inikan ada 4 desa besar seperti Semajau Mekar, Semuntai, Sejirak sama Ratu Damai,” paparnya.
Untuk itu Jarot berharap dengan adanya kegiatan BBGRM di Desa Semajau Mekar inilah pemerintah Kabupaten Sintang akan memulai kembali mengutamakan pembangunan di Kecamatan Ketungau Hilir. “Mulai sekarang inilah kita utamakan, saya pergi ke Semuntai liht pembangunan disana. Ketika kita singgah di Ratu damai, kita kasi jembatan gantung ya, nah Semajau Mekar sekarang ini BBGRM, kita pergi nanti ke Sejirak saya minta undang dari Sejirak, dan kita lihat supaya merata pembangunan disini apalagi daerah sini berbatasan dengan kabupaten Sekadau. Masak Sekadau maju pesat lalu kita ketinggalan, itulah kita berikan disini, ”pungkas Jarot. (das)
Attachments area