Menu

Mode Gelap

Internasional · 24 Nov 2016 09:04 WIB ·

Ta’u, Pulau yang Sepenuhnya Disokong Panel Surya


					Pembangkit listrik mikro surya yang mampu menghasilkan 1,4 megawatt listrik di Pulau T’au, Samoa Amerika. (Foto: SolarCity) Perbesar

Pembangkit listrik mikro surya yang mampu menghasilkan 1,4 megawatt listrik di Pulau T’au, Samoa Amerika. (Foto: SolarCity)

SAMOA AMERIKA, REPORTASE – Tesla, sebuah perusahaan energi alternatif dari Amerika Serikat, melalui anak perusahaannya, SolarCity, baru-baru ini merampungkan sebuah proyek pembangkit listrik tenaga surya, yang mampu menyokong kebutuhan listrik sebuah pulau di Samudra Pasifik.

Dalam blog perusahaan, Kepala Eksekutif Bidang Teknologi SolarCity, Peter Rive, Selasa (22/11) menyebutkan, Pulau Ta’u, satu dari beberapa pulau yang menyusun negara kepulauan Samoa Amerika, di Samudra Pasifik, kini menjadi kediaman bagi 5.328 panel surya, yang menyusun sebuah pembangkit listrik mikro, atau microgrid.

Peter juga menambahkan, microgrid ini mampu menghasilkan 1,4 megawatt (mW) tenaga surya per hari dari panel-panel suryanya, dan mampu menyimpan listrik hingga enam megawatt jam (mWh) dengan 60 baterai ion lithium Tesla, yang bisa terisi ulang sepenuhnya hanya dalam waktu tujuh jam. Dengan kata lain, pembangkit listrik ini mampu memenuhi kebutuhan pulau kecil tersebut selama tiga hari ke depan, meski matahari tertutup awan sepenuhnya.

Proyek pengerjaan pembangkit listrik mikro yang didanai pemerintah dan LSM ini dilaksanakan selama setahun dan ditargetkan mampu menghemat biaya pengadaan listrik di pulau itu, yang selama ini terbuang untuk pembelian bahan bakar solar, perawatan jaringan, dan biaya pengiriman bahan bakar yang cukup besar. Dengan adanya pembangkit listrik mikro ini, warga pulau kini bisa menikmati listrik murah selama 24 jam penuh tanpa takut terjadi penjatahan.

Sebelumnya, Pulau Ta’u, yang memiliki luas 44 kilometer persegi dan dihuni lebih kurang 600 orang ini mengandalkan pembangkit listrik tenaga diesel. Masing-masing generator bisa menghabiskan lebih dari 1.100 liter solar per hari, atau sekitar 412.000 liter solar per tahun. Masalah selalu muncul ketika pulau ini diserang badai dan tak ada pasokan solar dari pulau utama. Mau tak mau, pulau ini pun terpaksa tak dialiri listrik selama beberapa hari.

Di Indonesia, penggunaan energi terbarukan sebenarnya juga bukan hal baru. Bahkan, pemerintah juga telah mencanangkan Pulau Sumba sebagai pulau percontohan untuk penggunaan pembangkit listrik mikro hidro. Hingga Oktober 2016, LSM Hivos menyebutkan, 55 persen kebutuhan listrik di pulau tersebut telah dipenuhi melalui pembangkit listrik dengan energi terbarukan. LSM ini juga menyebutkan, kini, rasio elektrifikasi di pulau tersebut telah mencapai 46 persen, dan ditargetkan, seluruh pulau akan sepenuhnya dialiri listrik pada tahun 2025. (Elias Widhi/ dari berbagai sumber)

 

Komentar

Baca Lainnya

CBA : Copot Semua Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Bank DKI !

17 April 2025 - 08:55 WIB

DPR RI akan Bongkar Salinan Putusan Mahkamah Agung Palsu !

15 April 2025 - 08:54 WIB

Penggelapan Jaminan 452 Hektar, Siapa Berbohong ? BI atau Kemenkeu ?

23 Maret 2025 - 13:49 WIB

Kemenkeu, Sri Mulyani dan Gubernur BI, Perry Warjiyo. (foto. Ist)

Mengawali Masa Siaga Ramadhan, PLN UIT JBT Lakukan Audiensi dengan BPN, Perkuat Kolaborasi Pengamanan Aset

13 Maret 2025 - 20:20 WIB

Berkah Ramadhan, PLN UIT JBT Nyalakan Listrik, Wujudkan Mimpi Masyarakat dalam Light Up The Dream

12 Maret 2025 - 19:00 WIB

General Manager PLN UIT JBT Terjun Langsung di Titik Banjir, Pantau Penanganan Gardu Induk Terdampak

7 Maret 2025 - 19:41 WIB

Trending di Nasional